Bandung (ANTARA News) - Dialog Popong Otje, -perempuan yang memberikan informasi tentang makanan kepada tamu kehormatan Konferensi Asia Afrika 1955- dengan "Presiden" Gamal Abdel Nasser dalam "Infografis KAA 1955" yang berada di Jalan Asia Afrika, Bandung, Sabtu membuat pengunjung tertawa.

"Aduh meni cangkeul (aduh pegalnya)," kata Popong.

"What do you mean? (Artinya apa?)," kata Presiden Nasser.

"That is sundanese language and the meaning is : I am so proud of you. (Itu bahasa Sunda yang artinya: saya bangga dengan anda)," kata Popong berbohong kepada Nasser.

Presiden Nasser pun senang mendengar pujian Popong sambil menepuk-nepuk pundaknya.

Dialog Popong dan Presiden Nasser itu mengundang perhatian para pengunjung dan hampir semua yang membacanya tertawa terbahak-bahak.

Mereka pun mendokumentasikan dialog Popong ketika merasa pegal saat berbicara kepada Presiden Nasser karena posturnya yang tinggi ke dalam sebuah foto yang kemudian diunggah ke media sosial.

Selain cerita Popong Otje dan Presiden Nasser, Infografis itu juga menceritakan sajian seperti sate, rengginang, nasi rames, colenak, bajigur, opak dan gulai yang diberikan kepada tamu negara pada Konferensi Asia Afrika 1955.

Padli Badjuri sebagai pemilik Rumah makan Madura "Madrawi" dipercayakan untuk menyediakan sate kepada para tamu.

Sementara, Murdi Putra bertanggung jawab untuk makanan colenak.

Sebanyak 50 kilogram tape dan 25 kilogram gula merah dibutuhkan untuk membuat kudapan asal Bandung yang dikenal dengan colenak.

Makanan itu dihidangkan kepada sekitar 1.300 tamu yang datang dari 29 negara pada perhelatan itu.

Infografis yang menjadikan buku "Di Balik Layar Warna Warni konferensi Asia Afrika 1955 Di Mata Pelakunya" karya Sulhan Syafii dan Ully Rangkuti juga menceritakan Buppha Devi, anak dari Raja Kamboja Norodom Sihanouk dan istrinya Norodom Moneath sempat hilang selama lebih dari dua jam.

Akhirnya polisi menemukan Buppha yang sedang berada di sekitar Pasar Baru jalan Otista, Bandung.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015