Jakarta (ANTARA News) - Penggunaan Industri Hijau melalui penggunaan teknologi rendah karbon akan memberikan dampak penghematan energi, air dan bahan baku, sehingga mampu meningkatkan produktivitas industri, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

"Selain itu, penggunaan Industri Hijau juga akan meningkatkan produktivitas dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit" katanya di Jakarta, Selasa.

Menperin mengatakan, penggunaan material, energi, dan air dengan intensitas yang rendah; penggunaan energi alternatif; melakukan minimisasi limbah dan pemenuhan baku mutu lingkungan; menggunakan teknologi rendah karbon dan SDM yang kompeten merupakan konsep Industri Hijau.

Menurutnya, pada 2050, diperkirakan dunia akan membutuhkan 55 persen air lebih banyak, 60 persen tambahan makanan, 70 persen lebih energi dan 100 persen tambahan energi listrik.

Hal tersebut diperkuat dengan laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2014 yang menyatakan bahwa akan dihasilkan lebih dari 36 miliar metrik ton karbondioksida yang dapat menyebabkan peningkatan temperatur sebesar 3 derajat Celcius atau lebih pada akhir abad ini.

Selain itu, terjadi defisit kebutuhan air bersih, mengingat kebutuhan air bersih akan mencapai 2 miliar kilometer kubik, sementara ketersedian jumlah air bersih yang ada di bumi sekitar 1,4 miliar kilometer kubik dan kebutuhan energi diperkirakan menjadi 3 kali lipat dari jumlah energi yang digunakan saat ini.

Kemudian, populasi diperkirakan akan melampaui 9 miliar dan 60 persen dari ekosistem yang ada akan rusak dan tidak dapat diperbaharui.

“Saat ini sumber daya alam semakin berkurang, permintaan semakin tumbuh akibat pertumbuhan populasi, mesin dan sistem produksi kurang efisien, adanya kesepakatan tentang lingkungan hidup global dan terjadinya degradasi lingkungan," ujar Menperin.

Hal ini, lanjutnya, menyebabkan masyarakat tidak bisa lagi melaksanakan proses "business as usual," oleh karena itu, industri hijau adalah salah satu solusi yang diharapkan.

Menperin mengharapkan, pengembangan industri hijau mendapatkan dukungan dari semua pihak termasuk investasi yang diperuntukkan dalam modifikasi teknologi bahkan mengembangkan teknologi baru yang bisa memberikan efisiensi dan produktivitas yang tinggi.

“Disinilah yang kami maksudkan investasi hijau bisa mengambil peran. Dengan langkah-langkah yang kami lakukan telah menunjukan bahwa kebijakan Pemerintah Indonesia selaras dengan arah kebijakan Green Investment yang saat ini menjadi kecenderungan dunia,” ujar Menperin.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015