Kalau di rumah sakit tidak dilayani dengan baik oleh perawat atau dokter, tolong dilaporkan ke Bu Menkes. Yen mboten mandhi (kalau tidak mempan) baru dilaporkan ke saya"
Sleman (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berjanji segera memperbaiki layanan kesehatan bagi pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Saya tidak menutup mata masih ada pelayanan yang belum baik, ini akan dibenahi Menkes," kata Presiden Jokowi saat membagikan KIS dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Desa Taman Martani Kalasan, Sleman, DIY.

Ia menambahkan, masih banyak rumah sakit dengan dokter dan perawat belum melayani ramah para pasien pemegang KIS.

"Kalau di rumah sakit tidak dilayani dengan baik oleh perawat atau dokter, tolong dilaporkan ke Bu Menkes. Yen mboten mandhi (kalau tidak mempan) baru dilaporkan ke saya," kata Jokowi.

Ia menyatakan tidak ingin ada rakyat yang dilayani tidak baik oleh rumah sakit karena membawa KIS. "Ini juga bayar, negara yang bayar jadi mboten gratisan," katanya.

Namun ia berpesan kepada pasien KIS untuk berobat secara berjenjang atau terlebih dahulu ke Puskesmas dam baru ke rumah sakit setelah mendapat rujukan dari Puskesmas.

"Jangan hanya karena batuk-batuk flu langsung ke rumah sakit, nanti rumah sakit penuh malah yang sakitnya berat bisa tidak terlayani," kata Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan akan meminta lebih banyak rumah sakit swasta untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan agar bisa melayani pemegang KIS.

Pada 2015, BPJS Kesehatan bersama Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan, melanjutkan penerbitan dan penyaluran 81.973.990 Kartu Indonesia Sehat untuk segmen peserta PBI.

Pada Mei 2015, kartu-kartu ini didistribusikan secara bertahap. 

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015