Purwakarta (ANTARA News) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyurati Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, mendesak agar kompetisi liga Indonesia yang lama tertunda segera digulirkan kembali, karena menghambat masyarakat untuk memperoleh hiburan.

Ia menilai, kompetisi sepak bola liga Indonesia merupakan hiburan unggulan bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang mendambakan pertandingan sepak bola.

Atas hal tersebut, ia berharap agar kisruh antara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Menpora tidak diperpanjang. Sehingga kompetisi bisa segera dilanjutkan.

Menurut dia, penghentian kompetisi Liga Indonesia telah menghilangkan salah satu hiburan masyarakat. Sebab sejak beberapa tahun terakhir hingga kini, sepak bola menjadi salah satu hiburan unggulan bagi masyarakat.

Dedi mengaku akan mengirim surat ke Menpora terkait dihentikannya kompetisi sepak bola liga indonesia. Itu disampaikan agar kompetisi yang saat ini dihentikan tidak berlangsung lama.

"Siapapun yang bertanggungjawab atas kompetisi Liga Indonesia, kami tidak berkepentingan. Kepentingan kami ialah kompetisi jangan sampai tertunda lama, dan kompetisi bisa segera digulirkan kembali" katanya, di Purwakarta, Selasa.

Jika kompetisi Liga Indonesia dibiarkan terhenti terlalu lama, maka masyarakat kehilangan untuk mendapatkan hiburan. Selain itu, penghentian kompetisi juga merugikan manajemen klub sepak bola.

Ia mengatakan, evaluasi terhadap PSSI itu merupakan hal wajar, sebagai upaya perbaikan dalam upaya peningkatan prestasi. Tetapi yang disayangkan, evaluasi itu berdampak terhadap tertundanya kompetisi.

"Persepakbolaan di Indonesia harus terus berkembang. Jadi diperlukan saran dan kritik, termasuk perlu dievaluasi. Tetapi ditekankan, jangan sampai evaluasi itu berdampak terhadap kompetisi," kata dia.

Mengenai kompetisi Liga Indonesia yang sudah cukup lama terhenti, Dedi juga mengajak agar seluruh kepala daerah menyampaikan aspirasi kepada Menpora agar kompetisi sepak bola Liga Indonesia segera digulirkan kembali.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015