Purwakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan mengembangkan potensi kuliner sate maranggi yang sudah menjadi kuliner khas Purwakarta, agar mampu menembus pasar internasional.

"Tahap awal agar sate maranggi go international ialah dengan melakukan pendataan seluruh warung atau tukang sate yang tersebar di sejumlah kecamatan," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Rabu.

Pendataan warung atau tukang sate tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah riil warung atau tukang sate yang tersebar di berbagai daerah sekitar Purwakarta.

Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta akan membuat standarisasi seputar sate maranggi. Termasuk standarisasi tempat penjualan sate maranggi.

Bahkan berbagai jenis peralatan atau perangkat penjual sate maranggi seperti kipas, daging atau bahan baku, dan lain-lain juga akan dilakukan standarisasi.

Hal itu dilakukan untuk merapikan warung sate maranggi, sekaligus menyeragamkan tempat antara penjual sate maranggi dengan yang penjual sate maranggi lainnya.

Menurut dia, jika sudah ditetapkan standarisasi seputar sate maranggi Purwakarta, maka diharapkan akan tercipta "branding" sate maranggi Purwakarta.

"Adanya branding tersebut diakui bupati akan memudahkan sate maranggi untuk menembus pasar kuliner internasional," kata Dedi.

Ia mengaku tengah membuat konsep tentang standarisasi seputar sate maranggi. Pemkab Purwakarta juga melibatkan konsultan untuk memuluskan rencana sate maranggi "go internasional".

Sementara itu, bupati mengumpulkan ratusan pedagang sate maranggi, Rabu, di salah satu ruang pertemuan di komplek Pemkab Purwakarta.

Mereka dikumpulkan untuk diberikan pencerahan seputar sate maranggi dan meningkatkan kepercayaan diri menjadi pedagang sate maranggi.

"Kami optimistis, minat sate maranggi akan lebih banyak lagi, dan mampu go internasional," katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015