Jayapura (ANTARA News) - Gelandang kiri Persipura Jayapura Roni Esar Beroperay berharap Liga Super Indonesia QNB kembali bergulir sehingga sepak bola Indonesia tidak mendapatkan sanksi FIFA yang bisa berimbas kepada semua aspek.

"Harapan dari saya yang pertama adalah liga harus tetap berjalan karena di liga ini kan kita tidak tahu ada pemain yang mungkin sudah kerja (PNS, usaha sampingan) dan yang belum kerja," kata Roni di Jayapura, Papua, Jumat.

Persoalan yang akan muncul akibat dampaknya adalah pemain bisa tidak mendapatkan gaji, apalagi jika pemain itu tidak mempunyai pekerjaan sampingan. "Yang menjadi masalahnya adalah jika ada pemain yang belum kerja, yang mata pencahariannya hanya murni pada sepak bola," kata Roni.

Pemain yang mengawali karir sepak bola di PSBS Biak itu berharap LSI QNB tetap berjalan. "Bagaimana pun masalahnya harus diselesaikan dan liga di jalankan supaya tidak merugikan ke tim-tim yang sudah mengeluarkan dana yang begitu banyak," katanya.

Jika LSI QNB dan Divisi Utama tidak kembali digulirkan, kata pemain yang pernah membela Timnas U-23 itu, kerugian lainnya juga sudah pasti karena pemain tidak menerima haknya, sponsor dirugikan dan bisa tarik diri, pembinaan sepak bola jadi mundur.

PSSI dan Menpora Imam Nahrawi, lanjut Roni, harus duduk bersama. "Harus ada salah satu yang mau mengalah yah. Tidak mungkin mau selesaikan masalah tetapi kedua pihak tidak mau mengalah, meski ada satu pihak klaim benar, satu pihak menuding salah," katanya.

Roni bersama Gerard Pangkali dan Ferinando Pahabol baru saja di wisuda S1 di Universitas Cenderawasih Jayapura.

Roni  menyelesaikan studi S1 Fisika-nya di Fakultas Matematika dan IPA, Gerard Pangkali sarjana hukum, sedangkan Ferinando Pahabol pada Fakultas Ekonomi.

Ketiganya bersama tujuh pemain Persipura tidak ikut bersama 21 rekan lainnya untuk TC di Jakarta sebelum Sabtu besok bertolak ke India guna melawan Bengaluru JSW pada laga penutup grup E AFC Cup 2015.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015