Tomohon (ANTARA News) - Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung di Kakaskasen, Kota Tomohon, Ferry mengatakan, warga yang berada di radius bahaya Gunung Lokon tetap bersiaga atas kemungkinan terjadi letusan.

"Aktivitas magmatik masih terjadi, masih terekam juga gempa-gempa vulkanik dalam dan dangkal. Radius bahaya sejauh 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan," katanya di Tomohon, Jumat.

Kegempaan vulkanik yang terekam Kamis (21/5) pukul 00.00 - 06.00 WITA yaitu empat kali gempa tektonik jauh, satu kali gempa vulkanik dalam,45 kali kali gempa vulkanik dangkal serta satu kali gempa embusan.

Selanjutnya di pukul 06.00 - 12.00 WITA terekam tiga kali gempa tektonik jauh, 14 kali gempa vulkanik dalam, serta 36 gempa vulkanik dangkal.

Sedangkan periode enam jam berikutnya, pukul 12.00 - 18.00 WITA terekam lima kali gempa vulkanik dalam, 16 kali gempa vulkanik dangkal serta satu kali gempa embusan.

"Secara keseluruhan aktivitas kegempaan masih tinggi. Karena itu warga hendaknya tetap bersiaga, masih bereluang meletus," ujarnya.

Pada dua hari lalu pukul 15.20 WITA salah satu gunung api aktif di Provinsi Sulawesi Utara kembali meletus dengan tinggi debu letusan diperkirakan 1.500 meter.

Ini adalah letusan pertama di tahun 2015, setelah letusan serupa terjadi di bulan September tahun lalu, erupsi kala itu menyebabkan terbentuknya beberapa kawah baru di rekahan ke arah barat dari kawah utama, Tompaluan Gunung Lokon.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015