Jakarta (ANTARA News) - Informasi yang beredar di media sosial selalu mengalir setiap hari yang kerap disebarkan para pengguna kepada orang-orang terdekat.

Chief Strategy Officer Provetic Shafiq Pontoh menekankan agar pengguna media sosial berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

"Saya harap ada kampanye 'tahan jempol'. Kalau pengirimnya tidak jelas, jangan disebar informasinya," ujar Shafiq dalam acara Temu Jurnalis, Blogger dan Penulis di Jakarta, Rabu.

Bila pengguna tidak mengecek kebenaran informasi sebelum disebarkan, dia khawatir yang terjadi adalah penyebaran fitnah yang meresahkan masyarakat. Lain halnya bila informasi berasal dari orang yang dipercaya dan dapat mempertanggungjawabkan isi konten yang disebar. 

"Berhati-hatilah dengan akun anonim, mereka bisa diorder miliaran rupiah supaya kita semua akan menyebarluaskannya. Jadi kita bisa dimanfaatkan oleh kelompok yang berkepentingan mengorder akun anonim," papar aktivis media sosial itu. 

Selain itu, dia menekankan bahwa masyarakat cenderung menyebarkan lebih banyak informasi positif ketimbang informasi negatif.

"Misalnya berita positif diretweet sampai ribuan, kalau berita negatif lebih sedikit," ujar penggagas Indonesia Berkebun itu. 

Dia mengajak pengguna media sosial untuk menyebarkan informasi-informasi positif yang membahagiakan pembaca. Sebab, bila dunia dibombardir dengan berita negatif, ada kemungkinan hal tersebut akan menjadi kenyataan. Hal yang sama berlaku dengan berita positif. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015