Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Djoko Pekik Irianto dalam pernyataannya memberikan apresiasi kepada tim atlet pelajar yang akan diberangkatkan.
"Kalian adalah atlet pelajar pilihan dari sekian juta pelajar di Indonesia. Maka berbuat lah yang terbaik, bawa misi kebudayaan Indonesia dan punya target menang juga," kata Djoko seperti dilansir tim media Kemenpora di Jakarta, Kamis.
Djoko juga meminta agar para atlet pelajar tetap dapat berprestasi di sekolah.
"Jangan menggunakan alasan karena capek latihan, lalu nilai sekolah kalian jelek. Justru tunjukkan bahwa meskipun latihan, prestasi juga bagus. Jadi, selain anda disegani di lapangan, di kelas juga jangan diremehkan," katanya.
Dari 12 atlet pelajar, terdapat tiga atlet pelajar yang baru pertama kali pergi ke luar negeri.
"Kemarin di Olimpiade London, ada satu kakak kita yang berangkat ke sana. Soal makan, budaya, dan seterusnya, anda pelajari dengan baik. Tingkok, Korea Selatan, dan Jepang, secara kesantunan justru lebih santun dari kita. Khusus atlet kita, pada saat bersalaman, biasanya cium tangan. Soal makan dan tidur, tolong diawasi pelatih. Jangan begadang," tuturnya.
Sementara itu, menurut Asisten Deputi Pembibitan Olahragawan Kemenpora Washinton menyatakan ada hal baru dalam model kejuaraan yang sekarang diselenggarakan di Tiongkok.
"Kami tidak melakukan seleksi, sebab Tiongkok sejak tiga bulan sudah meminta nama dan nomor paspor. Karena itu kami mempercayakan ke PB PASI untuk memilih pelajar atlet yang betul-betul terbaik," katanya.
Untuk mempersiapkan atlet pelajar Indonesia ini, "training center" telah dilakukan pada 15 sampai 25 Juni 2015.
Atlet pelajar terdiri atas enam putra dan enam putri. Atlet putra di antaranya Bakti Ladia, Wahyudi Putra, Teuku Tegar Abadi, Wempi Thelomania, Burhan Wardani, dan Andi Pramudya Pratama.
Sementara atlet putri antara lain Triani Pamungkas, Sugiarti, Ni Luh Mikayuni, Jeni Nuraini, Jelita Narada, dan Devi Ayu Pebriani.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
