Cibinong, Bogor (ANTARA News) - Sebanyak 1.550 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan kuliah kerja profesi untuk membatu pemerintah mengatasi peningkatan indeks pembangunan masyarakat Indonesia.

"1.550 mahasiswa IPB tercatat sebagai peserta Kuliah Kerja Profesi (KKP) tahun 2015 untuk membantu peningkatan indeks pembangunan sumber daya manusia di Indonesia khususnya di Kabupaten Bogor," kata Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan Fakultas Ekologi Manusia IPB Ahmad Sulaeman di Cibinong, Senin.

Ia mengatakan KKP mahasiswa IPB membantu mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat selama proses belajar di perkuliahan.

Mahasiswa juga dituntut untuk mandiri dan berani dalam mengambil solusi di lingkungan masyarakat.

"Mereka juga harus membantu pemerintah mencarikan solusi agar program swasembada pangan Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) sukses di Bogor," katanya.

Ia mengatakan mahasiswa KKP IPB juga tersebar hampir diseluruh pelosok Indonesia.

Mereka sengaja disebar ke lokasi yang memerlukan peningkatan indeks pembangunan manusia.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti yang melepas 1.550 mahasiswa KKP IPB meminta agar mahasiswa KKP bisa membantu pemerintah mencarikan solusi yang terbaik agar program swasembada pangan dan indeks daya beli masyarakat Kabupaten Bogor semakin meningkat.

"Program mahasiswa KKP IPB akan terus dilaksanakan khususnya di Kabupaten Bogor agar bisa membantu peningkatan indeks pembangunan manusia," katanya.

Selama ini, Nurhayanti mengungkapkan daya beli masyarakat di Kabupaten Bogor sangat rendah khususnya yang wilayahnya pertanian.

Tetapi secara bertahap pemerintah memajukan daya beli masyarakat petani deng program Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Semoga dengan program KKP IPB bisa membantu pemerintah meningkatkan indeks daya beli, kesehatan, pendidikan dan pembangunan di kabupaten Bogor,"katanya.

Ia mengatakan indeks daya beli masyarakat petani di Kabupaten Bogor sangat rendah karena masalah tanah yang petaninya tidak memiliki lahan pertanian dan hanya sebagai buruh tani.

Irigasi juga menjadi masalah yang harus diselesaikan karena dari 500 saluran irigasi di Kabupaten Bogor 50 persennya rusak dan perlu dilakukan perbaikan.

"Selain lahan pertanian dan irigasi, indeks daya beli masyarakat juga dipengaruhi modal dan tim ahli,"katanya.

Saat ini,kata dia, modal petani yang ada di Kabupaten Bogor sangat sedikit.

Sedangkan tim ahli pertanian tidak seimbang dengan jumlah petani, luas lahan pertanian dan jumlah penduduk.

Namun, pemerintah Kabupaten Bogor disebutnya terus bekerja untuk mencari solusi terbaik agar indeks pembangunan masyarakat di Kabupaten Bogor meningkat serta mampu mewujudkan visi misi Kabupaten Bogor menjadi kabupaten termaju di Indonesia.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015