Ada 11 kepala keluarga (KK) tinggal di 20 bedeng yang terbakar. Kami semua selamat, tapi barang-barang kami habis semuanya."
Bekasi (ANTARA News) - Pemulung di tempat pemilahan sampah Pekayon Poncol, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku menderita kerugian hingga sekitar Rp700 juta akibat insiden kebakaran, Rabu dini hari.

"Ada 11 kepala keluarga (KK) tinggal di 20 bedeng yang terbakar. Kami semua selamat, tapi barang-barang kami habis semuanya," kata salah satu pemulung yang menjadi korban kebakaran, Isad Bin Tama (33), di lokasi kebakaran itu.

Menurut dia, pada lahan seluas 1.000 meter persegi yang terbakar itu terdapat sejumlah sampah hasil pilahan berupa 80 ton plastik, 7 ton kardus, dan 10 ton dupleks.

"Kalau dikalkulasikan, kerugian kami bisa mencapai Rp700 juta. Belum termasuk barang berharga kami seperti uang tunai, kulkas, tv, pakaian, dan perhiasan," katanya.

Isad mengatakan, sampah yang terbakar itu rencananya akan dijual kepada pengepul di kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, dan hasilnya untuk modal pulang kampung dalam rangka mudik Lebaran.

"Biasanya sampah plastik ini saya jual Rp2.000 per kilogram. Kalau laku, perharinya bisa mengantongi uang Rp4 juta," katanya.

Menurut Isad, lahan yang terbakar itu merupakan milik salah satu warga yang disewa oleh para pemulung seharga Rp10 juta per tahun.

Lahan tersebut dihuni oleh 11 KK yang seluruhnya merupakan warga Cirebon yang berprofesi sebagai pemulung.

Selain kerugian materi, sejumlah keluarga korban juga ada yang menderita luka bakar di bagian tangan dan kaki akibat berusaha menyelamatkan diri saat kobaran api berlangsung.

"Tangan saya terbakar karena tidak sengaja memegang bara api saat mendengar ada suara minta tolong karena kebakaran. Saya kaget juga," kata Isad.

Kasus kebakaran itu berhasil ditangani enam unit tim pemadam kebakaran dari Pemkot Bekasi setelah dua jam lebih berupaya menjinakan api yang berkobar sejak Selasa (14/7) pukul 23.30 WIB.

Kejadian itu tengah dalam proses penyelidikan pihak kepolisian setempat guna mengetahui penyebab kebakaran.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015