Jakarta (ANTARA News) - Malam takbiran bisa menjadi momentum rekreasi religi bagi anak untuk mengartikulasikan keberagamaan, kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh.

"Malam takbiran menjadi pembelajaran bagi anak-anak, untuk itu perlu pendampingan agar bisa dilakukan dengan khidmat untuk menginternalisasi nilai-nilai Idul Fitri kepada anak," kata Asrorun kepada Antara News, Kamis.

Asrorun mengatakan, orang tua bisa mendorong anak-anak melakukan kegiatan positif saat malam takbiran, seperti bertakbir di masjid atau takbir keliling sambil menyerukan nama besar Allah SWT.

"Misalnya takbir di masjid, biarkan mereka bertakbir sambil bermain, namun tetap di bawah pengawasan, pendampingan dan pembimbingan orang tua serta orang dewasa di sekitarnya," ujar Asrorun.

Untuk takbir keliling, lanjutnya, anak-anak bisa belajar syiar Islam dengan  mengekspresikan ajaran agama secara baik.

Namun, Asrorun mengingatkan agar orang tua dapat mengantisipasi kegiatan negatif yang mungkin dilakukan anak pada malam takbiran, seperti main petasan yang membahayakan, serta arak-arakan yang tidak terkendali.

Asrorun mengharapkan orang tua memberi penjelasan tentang hakikat malam dalam menyambut hari kemenangan Idul Fitri dengan mengumandangkan asma Allah maha besar, tiada yang besar kecuali Allah.





Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015