London (ANTARA News) - Penyerang Chelsea Diego Costa mengatakan dirinya tidak berniat mengubah cara bermainnya meski mendapat kritik bahwa ia terlalu agresif.

Pemain internasional Spanyol kelahiran Brasil itu mencetak 20 gol pada musim pertamanya di klub London, memainkan peran kunci dalam perjalanan mereka memenangi gelar Liga Utama Inggris.

Ia mendapat banyak pujian atas ketajamannya, namun juga memicu kritik atas gaya bermainnya.

Costa diskors sebanyak tiga pertandingan karena menginjak kaki pemain Liverpool Emre Can, dan mendapat kritik perihal temperamennya, namun pemain internasional Spanyol itu tidak melihat ada alasan untuk berubah.

"Saya tidak berpikir bahwa saya melakukan hal yang berbahaya; Saya tidak mendapat kartu merah maka mengapa harus mengubah cara bermain saya?" kata Costa kepada beberapa surat kabar nasional.

"Saya selalu bermain seperti ini untuk semua tim yang saya bela dan saya selalu mencetak banyak gol dengan gaya seperti ini."

"Kunci bagi saya adalah mencetak gol demi gol dan memenangi trofi-trofi. Jika saya mengubah cara bermain, saya tidak akan menjadi pemain yang sama. Saya sangat merasa dimudahkan dan tidak ada seorang pun baik pelatih maupun orang lain yang mengatakan apa-apa kepada saya, dan tidak ada titik di mana saya memperlihatkan minimnya loyalitas dan dengan demikian itu cukup bagus bagi saya."

Costa akan memiliki rekan baru di lini depan untuk berdampingan dengannya di musim baru, setelah pelatih Jose Mourinho mendatangkan Radamel Falcao setelah pemain Kolombia itu melalui masa sulit dari Manchester United.

Pasangan ini pernah bermain bersama di Atletico Madrid pada masa lalu, dan Costa tidak sabar untuk segera bereuni.

"Saya menghabiskan beberapa musim dengan Falcao dan saya merasa melalui semuanya dengan baik," ucapnya. "Ia melakukan banyak hal untuk saya dan ia merupakan penyerang hebat."

"Ia juga merupakan sosok yang hebat. Ia baik terhadap rekan-rekan setimnya dan ia akan banyak membantu kami di luar lapangan, di ruang ganti. Ia benar-benar pria berjiwa besar dan itulah yang terpenting," demikian AFP.

(H-RF)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015