Memang benar petugas kami berhasil mengamankan kurang lebih 80 karung berisi ganja dengan bobot seberat satu ton pada Minggu...
Cibinong, Bogor (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor menggagalkan pengiriman narkoba jenis ganja di Rest Area Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Memang benar petugas kami berhasil mengamankan kurang lebih 80 karung berisi ganja dengan bobot seberat satu ton pada Minggu (26/7)," kata Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto di Cibinong, Senin.

Ia mengatakan saat ini petugas masih mendalami dan melakukan pengembangan kasus pengamanan satu ton ganja. Ganja tersebut dibawa dengan menggunakan mobil truk ditutup menggunakan terpal untuk mengelabui petugas.

"Dari informasi yang diperoleh, truk yang berisikan paket pengiriman barang haram dari arah Jakarta menuju Bogor," katanya.

Terbongkarnya kasus ini, berawal saat petugas mencurigai sebuah truk bernomor polisi B 9776 OI yang sedang parkir di Rest Area Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Setelah diperiksa, truk tersebut ternyata mengangkut ganja-ganja yang sudah dipaketkan dan dimasukan ke dalam karung.

Namun, hingga berita ini diturunkan media, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi terkait pengungkapan kasus tersebut.

"Belum ada perintah dari Kapolres untuk ekspos karena masih pengembangan," kata Kasubbag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena.

Untuk sementara, berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, truk yang mengangkut barang haram itu awalnya mengalami mogok di tengah jalan.

Kemudian, pelaku menyewa sebuah truk untuk memindahkan ganja-ganja ke dalam truk yang disewa tersebut. Tidak semuanya ikut dipindahkan, ada sekitar 2,8 ton ganja lagi yang masih berada di truk yang mogok itu.

Saat ini, keberadaan truk yang mogok tersebut diketahui berada di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Petugas pun sudah mengarah ke lokasi untuk mengamankan sisa-sisa paket ganja yang belum dipindahkan.

Dalam pengungkapan kasus ini, pelaku melarikan diri. Sedangkan supir truk dan kernetnya berhasil diamankan dan masih terus dalam pengembangan.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015