Semarang (ANTARA News) - Sistem pertanian mekanis dengan model hamparan yang telah diuji coba di Kabupaten Sukoharjo dan dinilai berhasil, akan direplikasikan di seluruh daerah di Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.

"Kalau (sistem pertanian mekanis) di Sukoharjo berhasil dan tetangganya (daerah lain, red) minta, maka akan kita replikasi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa sistem pertanian mekanis yang merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan Kementerian Pertanian itu adalah suatu sistem pertanian yang membutuhkan hamparan lahan seluas 100 hektare tanpa ada pembatas antarsawah atau "galengan".

Dengan penerapan sistem pertanian mekanis ini maka seluruh proses akan berjalan lebih efisien karena semuanya dilakukan secara serentak, mulai dari bibit, pupuk, sistem pengerjaan lahan, dan teknologi.

Menurut Ganjar, dengan menggunakan sistem pertanian mekanis maka hasil produktivitas para petani dapat mengalami peningkatan.

"Saya berharapnya semua daerah iri (dengan penerapan sistem pertanian mekanis), kalau iri akan kita tambah karena ini model yang cukup modern," ujarnya.

Ganjar mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian sangat mendukung dan siap membantu para petani dalam penerapan sistem pertanian mekanis.

"Kalau di Jateng itu setiap kabupaten ada (penerapan sistem pertanian mekanis), maka semua akan dibantu," katanya.

Selain Kabupaten Sukoharjo, ada daerah lain yang tertarik melakukan sistem pertanian mekanis, yaitu Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Banyumas.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015