Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar terbuka dengan tawaran sejumlah perusahaan-perusahaan mancanegara yang menawarkan paket kerja sama ataupun investasi dalam berbagai bidang.

"Sudah banyak negara-negara Asia, Eropa dan Amerika yang mencoba menawarkan program-programnya karena mereka melihat Makassar adalah kota metropolitan yang sedang berkembang," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, program investasi dan kerja sama yang paling terbaru yang ditawarkan ke Makassar adalah sistem keamanan kota dari perusahaan ternama di Prancis.

Perusahaan terkemuka di Prancis Cofely Ineo-Gdf Suez itu menawarkan sistem keamanan berteknologi tinggi kepada Indonesia, khususnya Pemerintah Kota Makassar setelah sukses d Benua Eropa, Amerika dan Afrika.

"Banyak negara-negara yang tawarkan kita seperti ini karena memang Makassar semakin dikenal di dunia. Tapi yang menarik di sini yakni teknologi generasi terbaru yang dimilikinya," katanya.

Danny sapaan akrab wali kota menuturkan, semua perusahaan asing yang ingin ambil bagian dalam pembangunan kota di Makassar harus ikut prosedur tender sebagaimana perusahaan dari negara lainnya yang juga telah menawarkan model sistem keamanan serupa.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Sistem Keamanan Ineo, Eric Bruder melalui juru bicaranya mengatakan, teknologi sistem pengamanan yang dihasilkan dari perusahaannya itu telah digunakan oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, negara di Amerika Latin dan negara yang ada di Benua Afrika.

Eric Bruder berharap besar teknologi generasi terbaru sistem keamanan yang ditawarkan perusahaannya itu bisa diterapkan di Makassar sebagai kota pertama di Indonesia.

Eric menyampaikan bahwa alasan utama memilih Makassar karena hampir semua visi yang dimiliki perusahaannya itu sama dengan visi Kota Makassar terutama dalam mewujudkan kota pintar (Smart City).

"Kami sangat kagum dengan apa yang dicanangkan Wali Kota Makassar dan yang paling luar biasa adalah visi misi kami sangat cocok," ucap Erick yang diterjemahkan rekannya Kolonel Bruno Maestracci.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015