Tangerang (ANTARA News) - Pegawai di Pemerintahan Kota Tangerang, Banten, dituntut untuk bisa berbahasa Inggris meskipun bersifat pasif.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Dadi Budaeri, di Tangerang, Kamis, mengatakan, di era sekarang ini, pegawai harus terus meningkatkan  kemampuannya berbahasa Inggris dan juga keahliannya di bidang komputer.

"Kemampuan menggunakan komputer saat ini sudah menjadi keharusan, begitupun dengan kemampuan berbahasa Inggris, meskipun pasif," ujarnya.

Ia pun mengapresiasi sebagian pegawai yang sudah mulai menerapkan bahasa Inggris dalam kesehariannya.

Dicontohkannya, pada Dinas Kesehatan yang setiap Kamis pada saat apel, pembina apelnya diwajibkan menggunakan bahasa Inggris.

"Di Dinas Kesehatan setiap Kamis pembina apelnya diminta untuk menyampaikan pidatonya dengan bahasa Inggris. Ini harus dilakukan juga oleh yang lainnya" ujar Sekda.

Sekda juga menjelaskan, saat ini setiap camat memiliki grup Whatsapp dan di dalamnya ada Wali Kota. Meski ada yang salah, tetapi para camat tetap yakin menggunakan bahasa Inggris.

Ia menambahkan, dengan kondisi saat ini dirinya memaklumi bila sebagian pegawai di Pemkot masih ada yang belum cakap berbahasa Inggris, tapi minimal mau berusaha untuk belajar.

Selain bahasa Inggris, Sekda juga menyoroti kemampuan pegawai dalan mengaplikasikan sistem teknologi dalam pekerjaan.

Karena Pemerintah Kota Tangerang saat ini tengah gencar mengembangkan program SMART City dan salah satunya adalah penerapan E-Government dan juga e-Office, katanya.

"Saya harap ke depannya tidak ada lagi kasubag yang membawa pendamping hanya karena tidak bisa menggunakan komputer. Kita ingin kerja lebih efektif, mempersingkat jalur birokrasi, serta penggunaan kertas," tegas Sekda.

Dadi juga mengatakan, ke depannya kenaikan pangkat tak perlu mengajukan dokumen kembali karena sudah terdata semua, kecuali jika ada tambahan berkas baru.

"Saya ingin melalui sosialisasi ini kita bisa membangun sistem database yang luar biasa handal, bagus dan terkini sehingga pegawai kita tidak lagi direpotkan," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015