Bamako (ANTARA News) - Sedikitnya 12 orang, termasuk lima prajurit dan dua warga sipil, tewas setelah tersangka gerilyawan pada Jumat (7/8) menyerang satu hotel yang digunakan oleh staf PBB di Mali Tengah, kata beberapa pejabat Mali, Sabtu.

Empat sandera telah dibebaskan, kata Direktorat Urusan Penerangan dan Masyarakat di Angkatan Darat Mali, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Sementara itu, sejumlah warga negara Afrika Selatan telah terjebak setelah beberapa bersenjata menyerang satu hotel yang sering dikunjungi orang asing di Kota Kecil Sevare.

Di antara sandera terdapat beberapa warga negara Afrika Selatan, kata Departemen Kerja Sama dan Hubungan Internasional (DIRCO).

Departemen itu tidak menyebutkan jumlah pasti negara Afrika Selatan tersebut.

Beberapa gerilyawan menyerang hotel itu dan menyandera sebanyak 10 orang pada Jumat, kata beberapa laporan yang diterima di Cape Town.

Tujuh orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut dan tiga pilot Rusia dilaporkan telah diculik.

"Kami telah meminta Kedutaan Besar Afrika Selatan di Mali untuk berhubungan dengan pemerintah lokal di wilayah itu --tempat peristiwa tersebut terjadi," kata Juru Bicara DIRCO Nelson Kgwete. Ia menambahkan tak ada perincian yang diterima.

Pemerintah Afrika Selatan masih menunggu keterangan mengenai perkembangan tiba-tiba di Wilayah Gurun Sevare di Mali Tengah, kata Kgwete.

Ia mendesak semua warga negara Afrika Selatan yang memiliki anggota keluarga bepergian ke Mali untuk menghubungan Departemen tersebut dan memastikan mereka memberikan perincian mengenai anggota keluarga mereka yang berada di Mali untuk memastikan identitas orang yang terpengaruh dalam dikonfirmasi.

(Uu.C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015