Gorontalo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat di sejumlah kecamatan dan desa yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau.

"Berdasarkan data sementara wilayah yang menerima dampak kekeringan serta kesulitan air bersih sebanyak 11 kecamatan, di 40 desa, dengan total penduduk  3.812 jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo Dony Lahati di Gorontalo, Minggu.

Kekeringan paling parah terjadi di lima kecamatan yakni Bongomeme, Pulubala, Limboto Barat, Dungalio, dan Batudaa.

"Indikatornya dengan berpindahnya sumber pengambilan air, yang tadinya diambil dari sumur-sumur di sekitar permukiman, saat ini pengambilan air telah berpindah ke anak-anak sungai yang jaraknya cukup jauh dari permukiman warga," katanya.

Penyaluran air bersih dilakukan dengan menggunakan mobil tangki yang dipinjam dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Gorontalo dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo.

Pendistribusian juga dilakukan menggunakan truk sewaan.

Sementara itu, penduduk Desa Mulionegoro, Kecamatan Pulubala, Rasmiti Ingo, mengatakan sangat bersyukur dengan bantuan air bersih dari pemerintah.

Ia mengatakan penduduk desa sudah tiga bulan mengalami kesulitan akan air bersih.

Selain mengambil air dari anak sungai, penduduk harus membeli dari pedagang air keliling dengan harga Rp5.000 untuk 25 liter air bersih.

Pewarta: Sariva Yunus
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015