Pada kuartal pertama, pertandingan yang dipimpin wasit Bendke Snehal asal India itu, kedua tim yang sejak awal memang difavoritkan pada kompetisi tersebut bermain cukup hati-hati dan mengakhirinya dengan skor yang cukup tipis 23-24 untuk Tiongkok.
Namun di kuartal kedua, tim tiongkok yang diasuh pelatih Li Jian Xin tersebut mulai tancap gas, dengan mengandalkan permainan cepat dan mengakhiri kuartal itu dengan skor 46-38.
Di kuartal ketiga, tim Jepang mencoba untuk mengejar ketertinggalan poin dengan mengubah pola permainan yang lebih banyak mengandalkan tembakan tiga angka.
Namun Tiongkok yang mengandalkan Li Yuere, Zhang Ru, Zhang Lingge, Wang Jiaqi, dan Li San ternyata cukup disiplin bermain di posisinya masing-masing dan berhasil membendung serangan demi serangan yang dilancarkan Jepang.
Di kuartal ketiga itu, Tiongkok tetap memipin perolehan angka dengan kedudukan 69-61.
Di kuartal keempat yang juga kuartal penentuan, Tiongkok semakin sulit dibendung dan mengakhiri pertandingan dengan kedudukan 95-72.
Tiongkok akhirnya berhak menyandang gelar juara pertama dan Jepang harus puas di posisi kedua.
Pada laga tersebut, Li Yueru menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Tiongkok dengan 31 angka, sementara Abe Izumi menjadi penyumbang poin terbanyak untuk Jepang yang juga dengan 31 poin.
Sementara pada pertandingan sebelumnya yang memperebutkan posisi ketiga, Korea Selatan berhasil menang 60-52 atas Taiwan.
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih usai penyerahan piala untuk pemenang mengatakan, pihaknya merasa bangga kepada Sumut yang telah sukses menggelar kejuaraan tingkat Asia tersebut.
"Ini tentunya menjadi kebanggaan bagi kita karena bisa dengan sukses menggelar kejuaraan ini," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
