Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi VI DPR RI Hafisz Tohir mengakui kabinet hasil reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Jokowi lebih baik dari menteri sebelumnya.




“Sementara Menteri Perdagangan, kami belum pernah melihat kiprah Mendag yang baru ini di sektor perdagangan sebelumnya, kecuali dalam bidang moneter,” kata Hafisz dalam rilisnya, Jakarta, Kamis. 




Oleh karena itu, ia berharap, kabinet hasil reshuffle, utamanya bidang ekonomi harus bisa memperbaiki keadaan menjadi lebih baik. 




“Paling tidak, kabinet bidang ekonomi ini bisa mewujudkan keinginan Presiden Jokowi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen,” kata politisi PAN itu.




Adapun persoalan bangsa yang akan menjadi pekerjaan rumah bagi kabinet bidang ekonomi seperti Sementara itu, katanya, persoalan lain yang dihadapi adalah komoditi kebutuhan pokok mahal dan hal ini ditandai dengan Inflasi yang terus berjalan menuju double digit 




“Pertumbuhan ekonomi merosot.  Ekonomi Indonesia triwulan I-2015 sebesar 4.71% dan triwulan II-2015 bahkan tidak ada pertumbuhan, turun merosot menjadi 4,62%. Ini melambat jika dibandingkan pada pertumbuhan periode yang sama tahun 2014 sebesar 5,14%,” kata Hafisz.




Selain itu, neraca perdagangan yang mengalami defisit ditandai dengan ekspor yang meurun dan impor meningkat dibanding tahun sebelumnya.





"Pendapatan masyarakat terus merosot, terjadi inflasi di pedesaan. Ini menjadikan tingkat optimisme para pelaku bisnis menurun," kata dia.




Di bidang industri, terjadi kemerosotan. Pertumbuhan produksi industri pengolahan/manufaktur besar dan sedang (IBS) 2015 mengalami penurunan dari triwulan 2014.




Perkembangan nilai tukar rupiah rata-rata tahun 2015 terus menurun. Pada perdagangan (12/8) bahkan melampaui angka Rp13.600. Kondisi ini menunjukkan respons pasar yang kurang positif.




"Presiden Jokowi masih menghadapi gunung besar yang menghadang RI dalam bidang ekonomi baik sektor makro maupun mikro. Pemerintah bisa berhasil meningkatkan pertumbuhan kalau saja semua sektor /stake holde dan elemen bangsa ini bersatu mengatasinya,” kata Hafisz.






Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015