New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan mendorong sentimen pasar untuk kenaikan suku bunga pada September.

Departemen Perdagangan mengumumkan pada Kamis bahwa perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan AS untuk Juli mencapai 446,5 miliar dolar AS, naik 0,6 persen dari bulan sebelumnya, mengalahkan konsensus pasar untuk kenaikan 0,5 persen, lapor Xinhua.

Greenback juga didukung oleh pernyataan dari bank sentral Tiongkok, Peoples Bank of China (PBoC), dan pelambatan penurunan mata uang yuan (RMB) Tiongkok.

Menurut PBoC, yuan akan tetap kuat dalam jangka panjang karena tak memiliki dasar untuk penurunan yang berkelanjutan dan substansial.

Para analis mengatakan pernyataan itu mengurangi kekhawatiran investor dan mengalihkan fokus pasar kembali ke kenaikan suku bunga AS pada September.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,25 persen menjadi 96,498 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1135 dolar dari 1,1162 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5612 dolar dari 1,5608 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7359 dolar dari 0 7374 dolar.

Dolar AS dibeli 124,45 yen Jepang, lebih tinggi dari 124,22 yen pada hari sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9770 franc Swiss dari 0,9743 franc Swiss, dan beringsut naik menjadi 1,3070 dolar Kanada dari 1,2994 dolar Kanada.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015