Pendaki yang hilang ditemukan selamat dan sudah dievakuasi tim SAR gabungan ke Ranupani, sehingga jalur pendakian Semeru hari ini dibuka
Lumajang (ANTARA News) - Jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, dibuka kembali, Jumat, setelah tim SAR menemukan pendaki yang hilang.

"Hari ini jalur pendakian kembali dibuka dan silakan pendaki untuk mendaki Gunung Semeru dengan batas pendakian hingga Kalimati," kata Achmad Susdjoto, Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah II di Lumajang.

Jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut sempat ditutup sementara pada Kamis (13/8) karena kegiatan SAR terbuka untuk pencarian pendaki yang hilang atas nama Daniel Saroha (31) warga Bogor.

"Pendaki yang hilang ditemukan selamat dan sudah dievakuasi tim SAR gabungan ke Ranupani, sehingga jalur pendakian Semeru hari ini dibuka," tuturnya.

Sementara pendaki yang meninggal dunia atas nama Dania Agustina Rahman sudah dievakuasi dan dibawa pulang keluarganya ke Sukabumi, sedangkan pendaki terluka yang selamat M. Rendika asal Medan kini juga dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Achmad menegaskan pendaki yang melakukan pendakian ke Semeru harus mematuhi rekomendasi TNBTS untuk tidak naik ke puncak (Mahameru) dan batas pendakian hanya di Kalimati saja.

"Petugas akan mempertegas kembali untuk batas pendakian di Kalimati, agar kejadian yang menimpa tiga pendaki sebelumnya tidak terulang kembali," katanya.

Menurut informasi di lapangan, penutupan sehari jalur pendakian Gunung Semeru tersebut membuat puluhan pendaki tertahan dan harus menunggu di Pos Ranupani karena mereka tidak diizinkan melakukan pendakian selama kegiatan "Open SAR".

Bahkan beberapa pendaki dari luar Jawa Timur terpaksa bermalam di Ranupani sambil menunggu dibuka kembali jalur pendakian gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu.

Salah satu pendaki dari Jakarta, Saiful, mengaku sudah bermalam di Ranupani selama dua hari bersama rekan-rekannya untuk menunggu dibukanya jalur pendakian Semeru.

"Saat kami sampai di Pos Ranupani, pendaki tidak diizinkan naik ke Semeru karena ada pendaki yang hilang. Kami datang jauh-jauh dari Jakarta, lebih baik menunggu sampai jalur dibuka lagi dan hari ini akhirnya dibuka," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015