Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad mengaku optimistis Asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 tercapai karena telah dibahas sejak lama dan merupakan perhitungan yang realistis.

"Sangat optimistis karena tidak ada pilihan lagi kalau kita tidak bisa capai nanti rakyat akan marah," kata Fadel usai usai Sidang Bersama DPR/DPD di Gedung Nusantara Gedung DPR, Jakarta, Jumat.

Fadel mengatakan angka yang ditargetkan pada Asumsi RAPBN 2016, merupakan angka realistis, seperti pertumbuhan ekonomi dipatok pada angka 5,5.

"Dulu (tahun lalu) pertumbuhan ekonomi 5,7, tapi hasilnya jauh di bawah itu, sekarang terpaksa harus turun 5,5, tidak ada pilihan," katanya.

Presiden Joko Widodo menyampaikan Asumsi RAPBN 2016 di Gedung DPR RI, di antaranya pertumbuhan ekonomi 5,5 persen, inflasi 4,7 persen, nilai tukar rupiah Rp13.400 per dolar AS, tingkat suku bunga SPN tiga bulan 5,5 persen, harga minyak mentah 60 dolar AS per barel.

Selanjutnya, produksi migas 1,98 juta barel per hari terdiri minyak bumi 830 ribu barel per hari dan gas bumi 1,55 juta barel setara minyak per hari, pendapatan negara Rp1.848,1 triliun, belanja negara Rp2.121,3 triliun, penerimaan pajak Rp1.565,8 triliun naik 5,1 persen dari target APBNP 2015, tax ratio 13,25 persen dan defisit sebesar Rp273,2 triliun atau 2,1 persen dari PDB.

Presiden juga mengajak masyarakat untuk optimistis menghadapi siklus perekonomian global maupun nasional yang kurang menggembirakan.

"Goncangan ekonomi seperti itu bukan lah yang pertama kali kita rasakan. Kita telah mengalami berukang kali, kita optimistis dapat melaluinya dengan selamat," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015