Tianjin (ANTARA News) - Para penyelidik yang menyelidiki ledakan pada Rabu (12/8) di Tianjin, Tiongkok, percaya natrium sianida mungkin telah disimpan di tempat itu.

Dalam satu taklimat pada Sabtu pagi, Gao Huaiyou --Wakil Kepala Biro Keselamatan Kerja Tianjin-- mengatakan bahan kimia yang disimpan di gudang tersebut mungkin meliputi natrium sianida, tapi konfirmasi lebih lanjut diperlukan. Peti kemas belum dibuka, dan sebagian bahkan tak terdaftar.

Sebagian media lokal sebelumnya melaporkan Rui Hai International Logistics, pemilik gudang itu, memiliki sebanyak 700 ton natrium sianida, tapi Gao mengatakan itu belum diabsahkan.

Berbagai tindakan telah dilakukan untuk mencegah bencana sekunder, seperti mengundang produsen natrium sianida guna membantu di lokasi ledakan, menggunakan hidrogen peroksida untuk mengurangi jumlah natrium sianida, mengisim satuan tugas untuk mencari dan mengukur daerah tercemar dan mencegah penyebarannya di tempat limbah.

Beberapa bahan berbahaya lain yang tampaknya disimpan meliputi kalium nitrat ammonium nitrat, kata Xinhua.

Di 17 lokasi pemantauan, tak ada sianida yang dideteksi hingga Sabtu pagi, walaupun di satu lokasi kepadatan xilena melebihi standard normal, kata Bao Jingling, Kepala Insinyur di Biro Perlindungan Lingkungan Hidup di kota praja tersebut.

Kualitas udara di lokasi berkisar antara baik dan agak tercemar, katanya.

Di air limbah, kepadatan sianida telah turun dari 10,9 kali standard normal pada Kamis (13/8) menjadi 2,1 kali, sementara kepadatan nitrogen amonia turun dari 5,1 kali standard normal jadi 1,9 kali.

(Uu.C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015