Jakarta (ANTARA) -
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengungkapkan bahwa investigasi penyebab terjadinya ledakan di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana masih berjalan.
 
"Sampai saat ini investigasi masih berjalan, tim investigasi sudah dibentuk oleh Pomdam Jaya, Pangdam Jaya dalam hal ini, meliputi di situ ada peralatan Kodam Jaya, Zeni, Staf Logistik, Staf Intelijen," katanya saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Dia mengatakan sampai saat ini investigasi masih berlangsung. "Kita tunggu (hasil)
 investigasinya seperti apa," katanya.
 
Kristomei juga menjelaskan pihaknya masih menerima laporan dari warga yang rumahnya terdampak ledakan tersebut.
 
"Ada 44 rumah dan itu sudah diperbaiki semuanya oleh Kodim dan hari ini kita sudah mulai ada 'trauma healing' kepada anak-anak kepada masyarakat yang ada di sekitar gudang," katanya.

Baca juga: TNI perluas penyisiran sekitar gudang munisi yang meledak sampai 4 km
 
Ketika ditanyakan adalah unsur kelalaian soal penyebab ledakan yang terjadi, Kristomei menyebutkan biar tim investigasi yang menyampaikan.
 
"Sementara belum ada, kita masih terus bekerja. Artinya nanti biar kesimpulan itu dari tim investigasi yang menyampaikannya," katanya.
 
Kristomei juga menyebutkan sterilisasi dari sampai hari ini masih terus dilakukan.
 
"Tidak menutup kemungkinan masih ada proyektil, masih ada benda lain yang terbang akibat ledakan gudang di situ. Kalau masyarakat ada yang masih melaporkan itu segera kita tindak lanjuti," katanya.

Baca juga: Panglima: Tak akan relokasi Gudmurah Kodam Jaya pascaledakan
 
Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI Angkatan Darat terus menyisir kawasan pemukiman untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak yang tergeletak imbas dari ledakan di Gudmurah Kodam Jaya di Ciangsana.
 
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat ditemui di kantornya Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (2/4), menyebutkan sejauh ini tim dari Jihandak Zeni TNI AD telah menyisir kawasan dalam radius dua kilometer dari Gudang Munisi.
 
“Radiusnya kemarin baru sampai dua kilometer, nanti akan bertambah sampai tiga atau empat kilometer, untuk amannya, karena kalau lihat aturan, gudang itu jarak amannya dari penduduk, sekitar 500 meter sampai satu kilometer. Itu jarak aman,” kata Kapuspen TNI.
 
Dia menjamin tim dari Jihandak Zeni TNI AD terus bekerja sampai mereka dapat memastikan tak ada lagi bahan peledak yang tercecer di luar gudang, utamanya di kawasan pemukiman warga.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024