... Indonesia tetap membutuhkan dana itu untuk investasi dan lainnya...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan, kurs rupiah rentan karena demikian banyak dana asing di perekonomian Indonesia. 

"Dari dulu kita sudah rentan kalau soal kurs karena terlalu besar dana asing dalam ekonomi kita, di SUN bisa 38 persen, kalau dibandingkan Thailand hanya 13 persen," tutur dia, di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan dana asing di saham bahkan jumlahnya lebih banyak hingga lebih dari 60 persen.

Dengan dana asing sebesar itu dalam perekonomian, ia mengatakan goncangan kecil pada perekonomian dapat mengganggu kurs rupiah, yang bisa menimbulkan gejolak ekonomi. 

Meski dana asing berdampak pada rentannya kurs rupiah, ia mengatakan Indonesia tetap membutuhkan dana itu untuk investasi dan lainnya.

"Tabungan kita juga kecil jadi perlu uang asing, bukan hanya investasi, tapi juga untuk beli SUN," ujar Menko Darmin.

Ia mengatakan saat ini pemerintah terus mendorong belanja modal sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, pemerintah juga akan menarik investasi di proyek besar dari luar negeri, meskipun investasinya bukan berupa Penanaman Modal Asing (PMA), yang diyakini akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia.

Sementara nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 25 poin menjadi Rp14.020 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.995 per dolar AS.

Sedangkan pada Selasa sore bergerak menguat sebesar 25 poin menjadi Rp14.024 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp14.049 per dolar AS.

Pewarta: Dyah Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015