Jakarta (ANTARA News) - Keluarga seorang perempuan bernama Wanna Suansan dan punya nama muslim Maisaroh, menolak tudingan saudaranya itu terlibat dalam pemboman Kuil Erawan dan Dermaga Sathon dua pekan lalu.

Eacha Suansan, abang Maisaroh, dan Suda Suansan, kakak perempuan tertua Maisaroh, berkata kepada media bahwa adiknya yang berusia 27 tahun itu tidak bersalah.

"Dia sangat sopan, biasa-biasa saja dan baik. Dia muslim yang saleh yang taat salat lima waktu. Kami, bersama semua penduduk dusun, tak percaya dia menjadi bagian dari geng (pelalu Bom Bangkok)," kata Eacha.

"Kami ingin keadilan untuk adik saya. Kami mohon tidak gampang menyimpulkan dan menunggu dia kembali (ke Thailand) untuk membuktikan ketidakbersalahannya," sambung dia.

Maisaroh dikabarkan sudah tiga bulan berada di Turki.

Menurut keluarga, Maisaroh adalah lulusan Fakultas Ilmu Politik, Universitas Ramkhamhaeng, Thailand.

Setelah lulus sarjana dia bekerja pada berbagai perusahaan perdagangan internasional hingga kemudian dinikahi seorang pria Turki dan dikaruniai bayi berumur tujuh bulan.

Maesaroh diumumkan pihak berwajib Thailand sebagai salah seorang dari tujuh tersangka pelaku Bom Bangkok. Dua tersangka telah ditangkap, demikian Bangkok Post.






Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015