Jakarta (ANTARA News) - Bahasa, terutama bahasa Inggris, menjadi salah satu hal utama yang dimiliki seorang peneliti ketika ia masuk ke forum internasional, misalnya melalui publikasi jurnal.

"Banyak peneliti yang harus menulis jurnal internasional. Banyak juga yang harus masuk forum internasional," kata Direktur Pengembangan di Indonesia UTS:Insearch Mariam Kartikatresni, lembaga yang memberi pendidikan bahasa Inggris akademik yang merupakan bagian dari Unversity of Technology Sydney, Australia, Rabu.

Membekali diri dengan bahasa Inggris bermuatan akademik akan membantu peneliti, termasuk pengajar maupun mahasiswa, yang sedang atau akan melakukan penelitian.

Managing Director Alex Murphy menjelaskan perbedaan kelas bahasa Inggris akademik dengan kursus bahasa pada umumnya adalah peserta didik juga akan mendapat keterampilan lain yang umumnya dibutuhkan oleh mahasiswa yang sedang riset, yaitu menulis penelitian di laboraturium, bagaimana membaca dan membuat rangkuman tanpa harus menggunakan kata-kata yang sama persis, menulis akademik dan juga mempresentasikan penelitian mereka.

"Termasuk juga bagaimana berkomunikasi dengan dosen pembimbing di universitas berbahasa Inggris," kata Murphy.

UTS:Insearch telah membuka kelas bahasa Inggris untuk penelitian akademik level A6 di Kampus Universitas Indonesia, Depok periode pertama bulan lalu.

Kelas periode kedua akan kembali dibuka pada Januari 2016.

Selama periode libur, peserta yang kebanyakan adalah dosen diberi tugas membaca sesuai dengan subjek penelitian mereka untuk nanti dibahas dalam periode kedua pembelajaran.

Salah satu yang dipelajari para peserta adalah bagaimana memformulasikan pertanyaan maupun menulis abstrak untuk penelitian.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015