Sasaran kami memang masyarakat yang saat ini menggunakan premium, namun spesifikasi kendaraannya sebenarnya menuntut BBM berkualitas lebih tinggi. Pilihannya sekarang ada 2, pertalite dan pertamax."
Balikpapan (ANTARA News) - Pertamina Unit Pemasaran (Marketing Operation Region/MOR) VI Balikpapan menyediakan pertalite, bahan bakar dengan oktan 90, di 13 SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) mulai dari Balikpapan hingga Sangatta.

"Dalam pekan ini sudah siap. Tapi kami baru jualan setelah resmi diluncurkan pekan depan," kata Humas Pertamina MOR VI Andar Titi Lestari, Rabu. Menurut jadwal, Pertamina akan meluncurkan produk ini pada 8 September mendatang di Samarinda.

SPBU tersebut 3 di Balikpapan, yaitu SPBU Sungai Ampal, SPBU Coco Karang Anyar, dan APMS Teritip. Di Jalan Soekarno-Hatta di antara Balikpapan-Samarinda ada di Km 32 Batuah, Loa Janan. Di Samarinda pertalite dijual di 5 SPBU, yaitu di Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Slamet Rijadi, Djuanda, Bukit Pinang, dan Jalan PM Noor.

Di Tenggarong, Kutai Kartanegara, ada pertalite di SPBU Tenggarong Seberang, juga di SPBU di jalan poros Muara Badak. Bontang menjual pertalinte di SPUB di Jalan Pelabuhan, dan di Sangatta di SPBU di Jalan APT Pranoto.

"Jatah masing-masing SPBU sementara ini 8 kilo liter. Setelah itu pasokannya disesuaikan," lanjut Lestari.

Pertalite adalah BBM untuk mesin bensin dengan angka oktan 90, lebih rendah dari pertamax yang 92, tapi lebih tinggi dari premium yang 88. Karena itu harga per liternya pun ada di antara harga pertamax dan premium. Harga pertamax per liter saat ini berkisar Rp12 ribu per liter sementara premium Rp8 ribu per liter.

Dari beberapa kali ujicoba, dengan oktan yang lebih tinggi daripada premium, penggunaan pertalite membuat konsumsi bahan bakar lebih irit dan jarak tempuh kendaraan menjadi lebih jauh daripada menggunakan premium.

Di sisi lain, dengan oktan yang lebih rendah dari pertamax, pengguna pertamax mungkin sekali berpikir puluhan kali sebelum menggunakan pertalite untuk kendaraannya.

"Bagi kendaraan yang sudah terbiasa menggunakan pertamax, konsumsi pertalite sangat mungkin menurunkan performa kendaraan," kata Budi Bledug, mekanik tim offroad East Borneo Offroad Squad (EBOS) Balikpapan.

"Sasaran kami memang masyarakat yang saat ini menggunakan premium, namun spesifikasi kendaraannya sebenarnya menuntut BBM berkualitas lebih tinggi. Pilihannya sekarang ada 2, pertalite dan pertamax," jelas Lestari.

Di SPBU, pertalite dituang dari dispenser berwarna putih susu untuk membedakannya dari pertamax yang dari dispenser berwarna biru dan premium yang kuning keemasan. Produk ini non subsidi dan murni bisnis Pertamina, sama seperti Pertamax.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015