New York (ANTARA News) - Wall Street berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena para investor mengoleksi kembali saham-saham unggulan terutama saham teknologi, setelah laporan Federal Reserve mengambarkan pertumbuhan ekonomi AS stabil.

Sementara kekhawatiran atas perekonomian Tiongkok bertahan -- dan pasar tidak membayar penurunan tiga persen pada Selasa -- para investor Wall Street tampak memutuskan bahwa aksi jual telah bergerak terlalu jauh, lapor AFP.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 293,03 poin (1,82 persen) menjadi 16.351,38.

Indeks lebih luas S&P 500 naik 35,01 poin (1,83 persen) menjadi berakhir di 1.948,86, sedangkan indeks komposit Nasdaq bertambah 113,87 poin (2,46 persen) menjadi 4,749.98.

Memimpin jalan adalah lonjakan 4,3 persen pada saham perusahaan tercatat dengan nilai terbesar di dunia, Apple, yang merupakan bagian dari semua tiga indeks.

Ditutup di belakangnya adalah Microsoft yang melonjak 3,7 persen, Facebook melompat 3,1 persen dan Twitter naik 2,9 persen.

Sektor perbankan yang menyebabkan kolom kerugian pada Selasa, juga ditarik kembali. Wells Fargo bertambah 2,0 persen, JPMorgan Chase naik 1,8 persen, dan Bank of America menguat 2,1 persen.

Membantu membangun kepercayaan adalah laporan survei periodik The Fed, Beige Book, yang menggambarkan perekonomian masih tumbuh pada kecepatan rendah hingga sedang di sebagian besar 12 distrik bank sentral, dengan responden survei optimis tentang bulan-bulan mendatang.

"Responden di sebagian besar sektor di seluruh distrik memperkirakan pertumbuhan berlanjut dengan kecepatan baru-baru ini," katanya.

Pada saat yang sama, hasil survei tidak memberikan bukti tekanan inflasi, atau pengetatan kuat pasar kerja, yang bisa memaksa The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya dalam dua minggu.

Para analis memperingatkan bahwa volatilitas saham belum berakhir.

"Kami masih dalam pola sehari turun dan sehari naik, atau dua hari turun dan dua hari naik," kata Mace Blicksilver dari Marblehead Asset Management.

"Pasar mungkin hanya akan menyesuaikan pada tingkat yang lebih rendah sampai kita mendapatkan beberapa berita baru. "

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun naik menjadi 2,19 persen dari 2,17 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 2,97 persen dari 2,93 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015