Sanaa dan Abu Dhabi (ANTARA News) - Pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang gedung-gedung pemerintah yang dikuasai oleh para pemberontak Houthi di Sanaa, ibu kota Yaman, pada Jumat malam dan satuan-satuan tentara yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Serangan-serangan tersebut terjadi setelah sedikitnya 50 prajurit koalisi gugur dalam serangan mematikan atas pasukan Arab Teluk pada Jumat. Mereka berasal dari Uni Emirat Arab (UAE) dan Bahrain.

Di antara target-target itu ialah gedung Kementerian Pertahanan di ibu kota Yaman itu yang sangat rusak parah, kata warga masyarakat. Serangan-serangan juga menghantam gedung komando pasukan keamanan khusus dan kamp-kamp Saleh serta kompleks kepresidenan.

UAE menyatakan 45 dari serdadunya yang bertempur melawan pemberontak di Yaman gugur dalam ledakan depot senjata pada Jumat di Provinsi Marib sementara lima pengawal perbatasan dari Bahrain tewas dalam hari paling mematikan itu.

Pemerintah UAE memberlakukan masa berkabung tiga hari bagi para prajurit yang gugur dalam perang udara enam bulan.

Pemberontak Houthi menyatakan para pejuangnya telah menembakkan satu roket yang menyebabkan ledakan tersebut, dan kantor berita resmi UAE melaporkan militer membalas dengan serangkaian serangan-serangan malam atas Marib, Sanaa, Saada benteng Houthi di bagian utara dan kota Ibb di bagian tengah.

Putera Mahkota Abu Dhabi Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, panglima angkatan bersenjata Emirat, menggarisbawahi dalam kicauannya tekad negerinya untuk terus mendukung rakyat Yaman melawan "ketidakadilan dan agersi".

Koalisi itu diluncurkan pada Maret untuk menghentikan para pemberontah Houthi dukungan Iran mengambil kendali penuh Yaman dan memulihkan kekuasaan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang mengasingkan diri di Riyadh.

Sementara itu Bahrain yang ikut juga dalam koalisi menyatakan lima prajuritnya gugur di bagian selatan Arab Saudi tempat mereka ditugaskan membantu menjaga perbatasan dengan Yaman yang dilanda perang, tanpa memberikan lokasi pastinya.

Namun, kepresidenan Yaman di pengasingan mengatakan para prajurit Bahrain tewas dalam ledakan sama yang membunuh para serdadu Emirat.

Sekitar 60 orang, kebanyakan personel militer, telah meninggal dalam serangan-serangan lintas batas di selatan Saudi sejak koalisi itu mulai melakukan serangan-serangan udara terhadap Houthi dan para sekutunya pada Maret, demikian Xinhua melaporkan.

(M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015