Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional Bank Sampah 16--17 September 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Makassar dianggap berhasil mengelola sampah untuk menjadi berharga dan lebih ekonomis, "kata Wali Kota Makassar, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan hasil presentasi tentang pengelolaan sampah di Makassar beberapa waktu lalu di Jakarta, kementerian memberikan sinyal kuat serta surat edaran bahwa sudah saatnya sampah dikelola yang bernilai.

"Kementerian terkait sudah mengeluarkan surat edaran dan menginstruksikan seluruh kabupaten kota di Indonesia agar menghadiri Rakornas di Makassar dalam hal pengelolaan sampah," ujar pria disapa akrab Danny Pomanto ini.

Selain itu dia menambahkan, dalam rakornas nanti akan di tampilkan seluruh Direktur Bank Sampah di Makassar. Diketahui jumlah bank sampah diwilayah 14 Kecamatan di Makassar mencapai 110 unit.

Rencananya Rakornas bank sampah di hadiri 1.000 peserta dan rencana akan di buka Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di Hotel Grand Clarion Makassar.

Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Makassar Masri Tiro menyatakan makassar dilirik pusat sebagai salah satu tempat pelaksanaan rakornas karena dianggap berhasil mengelola sampah menjadi nilai ekonomis.

"Rakornas ini akan dihadiri SKPD terkait seluruh kota Indonesia, tidak hanya pemerintah tapi juga NGO terkait lingkungan akan diundang," katanya.

Ia menyebutkan indikator makassar dipilih menjadi inisiator pelaksanaan Rakornas karena dapat mengeliminasi konflik sosial di tengah masyarakat dengan hadirnya bank sampah bukan hanya di lingkungan kumuh tapi daerah menengah lainnya.

Bahkan pendapatan masyarakat dengan hadirnya bank sampah ini cukup signifikan dan pengurangan volume sampah di masyarakat berkurang 60-70 persen perbulannya.

"Bank sampah ini bisa mereduksi volume sampah yang akan di bawah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Tamangapa, Antang. Masyarakat juga bisa mendapatkan uang bila sampah tertentu di bawa ke bank sampah," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Makassar Andi Aziz Hasan menuturkan Pemkot akan menambah bank sampah dari 110 unit dengan target 2019 mencapai 1.000 unit guna mengurangi produksi sampah yang masuk ke TPA Antang sekitar 600-800 ton perharinya.

Aziz menjelaskan dengan adanya bank sampah maka sampah sebelum masuk ke TPA Antang dapat dipilah, sehingga 85 persen sampah yang dipilah tersebut bisa didapatkan 15-20 persen nilai ekonomis. Sehingga dengan begitu kapasitas TPA Antang bisa diperpanjang.

"Tentunya itu bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat, sebab harga untuk satu kilogram sampah tertentu seperti plastik dihargai hingga Rp8.500," tambahnya.

Saat ini nasabah Tabungan Bank Sampah Anak Lorong atau Tangkasarong yang terdata berdasarkan bank sampah pusat di Kantor UPTD daur ulang sampah dan sampah tukar beras, Jalan Toddopuli Raya, Makassar yang tercatat sekitar empat ribuan lebih.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015