Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 16 pesawat terbang latih TNI AU tipe Grob G120TP-A berlatih di udara Solo dan Yogyakarta dan sekitarnya, untuk membentuk formasi angka raksasa “70”, sebagai atraksi pertunjukan dinamik pada HUT ke-70 TNI pada 5 Oktober nanti.

Menurut rencana, gelaran puncak upacara peringatan HUT ke-70 TNI itu akan digelar di Banten. Adapun masing-masing pesawat turboprop Grob G120TP-A itu akan diawaki dua penerbang TNI AU. 

Dinas Penerangan TNI AU, di Jakarta, Kamis, menyatakan, formasi angka “70” raksasa di udara itu  diciptakan para instruktur penerbang TNI AU yang dalam kesehariannya mengawaki Grop GT120 TP-A buatan Jerman itu. 

Latihan membentuk formasi angka “70” ini direncanakan selama 15 hari. Dalam keseharian Grob GT120TPA dioperasikan Skuadron Pendidikan Udara 104, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto. 

Siswa penerbang di Skuadron Pendidikan Udara 104 TNI AU merupakan lanjutan dari Skuadron Pendidikan Udara 102 TNI AU, yang juga ada di pangkalan udara itu. 

“Memang latihan ini merupakan latihan untuk menghadapi HUT TNI ke-70 yang rencananya akan dipusatkan Merak, Banten. Pada 1981, TNI pernah menggelar upacara puncak HUT ke-36 di Pantai Cilegon, Jawa Barat (saat itu).

Untuk tahun ini, kami melibatkan 30 pesawat yang terdiri dari jenis Grob G120TP-A dan KT-1B Woong Bee,” kata Komandan Pangkalan Udara Utama TNI AU Adisutjipto, Marsekal Pertama TNI Imran Baidirus, Kamis.

Pada latihan kali ini formasi angka “0” menggunakan delapan pesawat yang diawaki Letnan Kolonel Penerbang Onesmus GRA dengan pilot pendamping Kapten Penerbang Zen, dan keduanya sebagai leader. 

Berturut adalah Kapten Penerbang Supriyadi dan Kapten Penerbang Dedi Andreas, diikuti Mayor Penerbang Didik dan Kapten Penerbang Dian Basyori, kemudian Mayor Penerbang Marlon dan Kapten Penerbang Rahman Fauzi. 

Selanjutnya Mayor Penerbang Immanuel dan Mayor PenerbangMartono dan yang terakhir Kapten Penerbang Izhar dan Kapten Penerbang Alfonsius.
 
Sedangkan untuk formasi angka “7” dipimpin Letnan Kolonel Penerbang Sukarno dan Kapten Penerbang Yudhistira di pesawat terbang nomor 03, Kapten Penerbang Ferdian Habibi dan Kapten Ave mengunakan (16).

Lalu Kapten Penerbang Ageng dan Mayor Penerbang Heru (18), Mayor Penerbang Ronal dan Kapten Penerbang Dodo (15), Mayor Penerbang Fahrurozi dan Kapten Penerbang Hendro (21).

Mayor Penerbang Yudi Bandung dan Kapten Penerbang Okta (24), Mayor Penerbang Slamet dan Kapten Penerbang Hendi (04), terakhir Mayor Penerbang Ponti dan Kapten Penerbang Imron (11).

Mereka semua terbang membentuk formasi “70” pada ketinggian 1.000 kaki dan kecepatan angin 8-12 knot/jam.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015