Tadi sore tim sudah kembali kerena mengalami masalah pada kapal rescue boat 207 karena ada keretakan, jadi harus ditarik kembali di pelabuhan potere,"
Makassar (ANTARA News) - Tujuh orang kru Kapal Motor (KM) Livina yang mengangkut barang dan semen diketahui tenggelam di Perairan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada Kamis 17 September 2015, belum diketahui nasibnya.

"Tadi sore tim sudah kembali kerena mengalami masalah pada kapal rescue boat 207 karena ada keretakan, jadi harus ditarik kembali di pelabuhan potere," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar Deden Ridwansyah, di Makassar, Jumat.

Menurut dia, di hari kedua pencarian penumpang KM Livina tersebut belum ada titik terang, sehingga rencananya pencarian hari ketiga akan dilakukan kembali besok. Pada rencana sebelumnya tim akan pulang malam namun kondisi kapal tidak memungkinkan.

Deden saat dikonfirmasi disela-sela persiapan evakuasi di Pelabuhan Paotere Makassar mengatakan informasi tenggelamnya kapal kayu pengangkut semen tersebut itu diketahui masuk pada pukul 14.30 WITA.

"Berdasarkan informasi pada kontak pertama pada Kamis, sekitar pukul 14.30 masih ada kabar, setelah pukul 15.30 WITA langung lost kontak, kemudian disampaikan ke tim untuk melakukan pencarian," bebernya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun oleh Basarnas, Anak Buah Kapal (ABK) kapal tersebut sempat membuat rakit karena mengetahui kapal akan segera tenggelam, namun posisi akhir korban belum diketahui hingga kini.

Sebelumnya hari pertama pencarian masih nihil, serta terkendala cuaca dan ombak setinggi 3-4 meter diatas permukaan laut . Jumlah personil yang diterjunkan sebanyak 25 orang.

Terpisah Direktur Polair Polda Sulselbar Kombes Hario Sanyoto saat di sampaikan kabar tersebut tentang adanya kapal kayu yang mengangkut semen tenggelam di perairan Tanakeke, Kabupaten Takalar, kata dia tidak mengetahui kabar tersebut.

"Saya tidak tahu ada kabar seperti itu, dan baru saya ketahui dari wartawan. Kalaupun itu diperlukan akan segera dikirim tim kesana untuk memberikan bantuan," katanya usai ekspos kasus ilegal fishing di kantornya.

Kapal tersebut diketahui berlayar dari Pelabuhan Paotere, Makassar menuju ke Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat menbawa semen dengan ditumpangi tujuh anak buah kapal berserta nahkodonya.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015