Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 591 titik panas tersebar di tujuh provinsi di Pulau Sumatera.

Berdasarkan data BMKG yang diterima Antara di Pekanbaru pada Selasa pukul 16.00 WIB, Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah penyumbang titik panas terbanyak yang mencapai 414 titik.

"Kemudian Provinsi Bangka Belitung merupakan penyumbang titik panas kedua terbanyak setelah Sumsel dengan 119 titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.

Sugarin menambahkan beberapa provinsi lainnya yang terdeteksi terdapat titik panas berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua yakni Lampung 33 titik, Jambi 16 titik, Bengkulu lima titik dan Kepulauan Riau satu titik.

Sementara itu di Provinsi Riau sendiri terdeteksi sebanyak tiga titik panas yang berlokasi di Rokan Hilir. Dari tiga titik panas yang terdeteksi, satu diantaranya dipastikan titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Lebih lanjut, tiga daerah Riau terpantau masih diselimuti kabut asap yakni Pekanbaru dengan jarak pandang 1.500 meter, Pelalawan 400 meter dan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu 700 meter.

Sementara itu secara umum kondisi cuaca wilayah Provinsi Riau cerah berawan dengan peluang hujan dari intensitas ringan hingga sedang tidak merata disertai petir pada siang atau sore dan malam hari terjadi di sebagian besar wilayah Riau.

Sebelumnya pada Senin lalu (21/9) pukul 07.00 WIB BMKG mendeteksi sebanyak 139 titik panas yang tersebar di delapan kabupaten di Provinsi Riau.

"Titik panas terbanyak terdeteksi di Pelalawan dengan 84 titik," kata Sugarin.

Selanjutnya titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan tersebut terdeteksi di Indragiri Hulu (Inhu) 11 titik, Bengkalis 14 titik, Siak dan Kampar 10 titik, Meranti satu titik, Rokan Hilir dua titik serta Indragiri Hilir tujuh titik.

Namun pada Senin petang hingga malam sebagian wilayah Riau diguyur hujan dengan intensitas sedang selama lebih kurang dua jam. Hal itu menyebabkan 139 titik panas yang terdeteksi pada Senin pagi tampak mulai berkurang.

Kendati demikian BPBD Riau menyatakan pihaknya terus memaksimalkan pemadaman api dengan menggunakan tiga helikopter melalui pengeboman air.

Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015