Markas PBB (ANTARA News) - Pemimpin Irak Haider al-Abadi dan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari termasuk di antara lebih dari 100 pemimpin dalam pertemuan puncak kontra-terorisme, yang diselenggarakan Presiden Barack Obama di Markas PBB pada pekan depan.

Sebanyak 104 negara diundang untuk pertemuan puncak pada 29 September itu, yang akan mengambil tema dari gerakan pimpinan AS untuk mengalahkan pegaris keras IS, satu tahun setelah diluncurkan.

Iran belum diundang ke acara tersebut meskipun memainkan peran utama dalam memerangi IS di negara tetangganya, Irak, tempatnya memberikan penasehat militer, senjata, dan pelatihan kepada tentara Irak dan milisi Syiah.

Sekitar 30 badan kawasan dan 100 lembaga swadaya masyarakat juga diundang ke pertemuan puncak itu, yang diadakan dalam upaya Washington memperluas pendekatan kontra-terorisme.

"Kami berusaha untuk mengatasi ini dengan cara yang jauh lebih global," kata pejabat AS pada Selasa.

Pada tahun lalu, Obama bertekad menghancurkan IS dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB dan meminta negara lain bergabung dengan Amerika Serikat dalam kampanye melawan kelompok itu.

Sejak saat itu, kelompok garis keras menguasai wilayah di Suriah dan Irak dan memperoleh pijakan di Libya, Yaman, dan tempat lainnya di Timur Tengah, dengan beraliansi jauh dengan kelompok lainnya seperti Boko Haram di Nigeria.

Para pemimpin itu akan membahas upaya memerangi pejuang asing dan melawan ekstremisme kekerasan selama pertemuan yang diadakan di sela-sela Sidang Umum Majelis PBB.

Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, yang negaranya sangat terguncang pada 2011 akibat pembantaian 77 orang oleh ekstremis sayap Anders Brieivik, merupakan salah satu pembicara dalam pertemuan tersebut.

Pada tahun lalu, Obama menjadi tuan rumah pertemuan Dewan Keamanan selama resolusi diadopsi untuk mengekang aliran pejuang asing bergabung ke ekstremis ISIS di medan perang di Irak dan Suriah.

Namun, kelompok pemantau PBB melaporkan bahwa jumlah jihadis asing telah meningkat setidaknya 22.000 orang dan tidak ada tanda bahwa arus masuk pegaris keras mereda.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015