... di antaranya pertanian, nelayan, dan perdagangan. Memang mayoritas pasar kami di sektor-sektor itu...
Semarang (ANTARA News) - BRI Kantor Wilayah Semarang meningkatkan selektivitas penerima kredit khususnya dari kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami tetap harus memilih UMKM mana yang dapat menerima penyaluran kredit, terutama yang tidak langsung terkena pengaruh nilai tukar," kata Wakil Pimpinan Wilayah Bisnis BRI Kanwil Semarang, Hendro Padmono, di Semarang, Rabu.

Menurut dia, saat ini pihaknya tengah fokus menggarap pasar yang tidak terlalu sensitif terhadap pengaruh nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Beberapa sektor itu, di antaranya pertanian, nelayan, dan perdagangan. Memang mayoritas pasar kami di sektor-sektor itu," katanya.

Dia mengatakan, untuk sektor perikanan dan pertanian tidak terganggu karena meskipun saat krisis ekonomi, orang akan tetap butuh makan. Selain itu, mereka juga akan tetap menjadikan sandang sebagai kebutuhan sehari-hari.

"Apalagi untuk seragam sekolah, orang akan tetap membeli kebutuhan itu meskipun kondisi ekonomi sedang krisis," kata Padmono.

Menurut dia, jika dilihat dari wilayahnya untuk Jawa Tengah bagian utara kebanyakan ada di sektor perikanan, di antaranya Brebes, Tegal, Pati, dan Rembang. Bahkan, di wilayah-wilayah tersebut lahan pertanian juga cukup luas.

"Dalam hal ini kami menyebarkan portofolio ke daerah-daerah yang kami anggap potensial tersebut," katanya.

Dia mengatakan, sebelumnya BRI tidak seselektif itu saat menyalurkan fasilitas kredit. Meski demikian, untuk arah pasarnya lebih spesifik.

"Kalau dulu arahnya adalah usaha yang kandungan setempatnya lebih sedikit dibandingkan kandungan impor. Kalau sekarang impor dibatasi, sedangkan kondisi dolar yang masih menguat ini berdampak pada ongkos produksi usaha berbahan baku impor menjadi terlalu mahal," kata Padmono.

Pewarta: Aris Widiastuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015