Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan kondisi keamanan di Aceh Singkil, Aceh, telah kondusif pasca bentrok antarwarga Selasa pekan ini.

"(Kondisi) sudah cukup aman. Pasukan (yang berjaga) sudah ditambah dari TNI dan Brimob Polda Aceh. Saya harapkan bisa diselesaikan karena ada kesepakatan yang harus dibangun bersama," kata Badrodin di Jakarta, Jumat.

Badrodin juga berjanji untuk mengembalikan sejumlah warga Aceh Singkil yang mengungsi ke daerah lain begitu kerusuhan terjadi.  "Sudah ditangani Pemda, secara bertahap akan dikembalikan," katanya.

Baru tiga orang ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Ketiga orang berinisial S, N dan I itu diduga menjadi pelaku pembakaran rumah ibadah, sedangkan tujuh orang lainnya sedang dikejar polisi.

Jumlah saksi yang dimintai keterangan dalam bentrok Selasa siang yang menyebabkan satu orang tewas itu sudah 47 orang.

Kasus ini berawal dari persoalan perizinan gereja ketika sejumlah warga mendesak Pemda membongkar puluhan gereja yang dinilai bermasalah karena tidak memiliki izin.

Kemudian Pemda setempat dengan warga menyepakati bahwa pembongkaran 21 gereja yang tidak memiliki izin akan dilakukan Senin, 19 Oktober 2015.

Lalu ada sekelompok warga yang diduga tidak menyetujui hasil kesepakatan dan kelompok ini memobilisasi massa, lalu berpencar dengan sebagian menuju gereja GHKI di Desa Sukamakmur, Kecamatan Gunung Meriah dan membakarnya. 500-an orang ini membuat aparat keamanan kewalahan.

Setelah itu, massa bergerak ke Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, dan bentrok dengan warga yang menjaga gereja hingga menewaskan satu dan tujuh lainnya terluka.



Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015