Perbedaan pendapat merupakan sebuah anugerah yang harus dihormati dan jangan saling menyalahkan satu sama lain,"
Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan bahwa perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijaksana dan arif.

"Perbedaan pendapat merupakan sebuah anugerah yang harus dihormati dan jangan saling menyalahkan satu sama lain," katanya di sela-sela menjadi pembicara utama pada muzakarah ulama tahun 2015 di gedung serbaguna MPU Aceh, Aceh Besar, Senin.

Ia menjelaskan toleransi itu adalah proaktif menghargai dan menghormati pihak lainnya bukan menuntut orang lain untuk meyakininya.

"Artinya semua kita harus dapat menghargai pandangan yang berbeda dan tidak menuntut yang lainnya untuk mengikutinya," katanya.

Lukman juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Aceh dan jajarannya karena telah menyelenggarakan muzakarah ulama.

"Muzakarah ini merupakan sebuah wahana untuk mendiskusikan berbagai persoalan keagamaan demi mewujudkan kemaslahatan umat," katanya.

Ketua Panitia Muzakarah ulama MPU Aceh Saifuddin mengatakan pertemuan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap perbedaan pendapat para ulama seperti masalah azan dua kali pada saat shalat jumat, khatib memegang tongkat dan muwalat khutbah jumat.

Pertemuan tersebut juga bertujuan menciptakan kondisi damai dan sejuk dalam aktivitas ibadah di Aceh dengan saling menghormati dan menghargai serta memastikan praktik ibadah di Masjid Raya Baiturrahman memiliki landasan yang kuat.

Muzakarah yang dibuka Gubernur Aceh Zaini Abdullah tersebut turut dihadiri diantaranya pimpinan MPU Aceh, Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto.

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015