Barabai, Kalsel (ANARA News) - PT Pertamina wilayah Kalimantan Selatan bakal kembali melaksanakan survei potensi minyak yang ada di beberapa daerah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Publik Relation PT Pertamina Purwanto di Barabai Rabu mengatakan, kegiatan sosialisasi merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi sebelumnya dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, karena wilayah ini merupakan daerah yang akan dilakukan survei secara seismik.

Sosialisasi survei seismik 2D Tanjung Area1 Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan bertempat di Desa Awang Baru, Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Survei seismik merupakan salah satu kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang menggunakan metode geofisika dengan pemanfaatan penjalaran gelombang di bawah permukaan menggunakan sumber getar dan penerima getar yang dibentang di atas permukaan tanah.

Sumber getar menghasilkan gelombang pantul ke dalam tanah dan dipantulkan kembali ke permukaan oleh lapisan-lapisan batuan yang akan diterima penerima getar.

Hasilnya berupa penampang lapisan batuan bawah permukaan yang berguna untuk mencari sumber potensial cadangan minyak dan gas.

Sosialisasi diikuti sekitar 70 orang warga desa Awang dan Awang Baru dimana lahan mereka termasuk area yang terkena patok Pertamina. Selain itu sosialisasi juga dihadiri oleh kepala desa serta unsur Muspika Kecamatan Batang Alai Utara.

Menurut Purwanto potensi minyak dan gas bumi di HST memang telah diketahui sejak lama, bahkan masa kolonial Belanda pun sempat dilakukan penelitian, dibuktikan dengan adanya bekas pemboran.

"Berdasarkan dari data lama inilah, Pertamina kembali melakukan survei untuk mengetahui kandungan minyak dan gas buminya," katanya.

Dari peta kegiatan survei seismek di Kailmantan terbagi di dua provinsi, yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, untuk kalimantan selatan dilakukan di Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Tengah.

Survei di Hulu Sungai Tengah meliputi beberapa kecamatan seperti Pandawan, Batu Benawa, Limpasu, Labuan Amas Utara, Batu Benawa, Batang Alai Utara, Batang Alai Seatan dan Barabai dengan panjang lintasan 910 km serta dengan titik 13.350 SP.

Survei Seismek dengan metode 2D ini bertujuan untuk mengetahui kandungan minyak bumi dan gas bumi dilokasi yang telah ditetapkan untuk dilakukan penelitian.

Metode tersebut, menggunakan pengeboran dangkal sedalam 30 meter, untuk memasang sinyal dan untuk keperluan perekaman data, memastikan ada tidaknya potensi minyak dan gas bumi di area tertentu.

"Survei seismik merupakan tahap awal pekerjaan eksplorasi, jadi belum ada eksploitasi, tidak ada pengaruh survei terhadap tumbuhan hidup, tidak ada pembebasan lahan atau tanah begitupun penebangan pohon," katanya.

Namun, kata dia, bila ada pembayaran bagi tanaman tumbuh yang terkena dampak survei Pertamina akan mengacu pada SK yang berlaku.

Survei seismik dengan pemboran dangkal 30 meter ini, tambah dia, akan dimulai dalam dua atau tiga hari ke depan, dilanjutkan dengan proses perekaman data dan setelah data rampung diolah serta positif memiliki kandungan minyak dan gas bumi biasanya eksploitasi akan baru bisa dilakukan pada empat hingga lima tahun mendatang.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015