Kairo/Moskow (ANTARA News) - Penyebab jatuhnya sebuah pesawat Rusia di Mesir lebih merupakan sebuah ledakan, namun belum jelas benar apakah itu berkaitan bahan bakar atau masalah mesin atau bahkan bom, kata seorang sumber Mesir yang dekat dengan penyelidikan pesawat jatuh Airbus A321 ini seperti dikutip Reuters.

Airbus A321 ini jatuh Sabtu pekan lalu beberapa saat setelah tinggal landas dari bandara Sharm el-Sheikh di Sinai, Mesir, dalam perjalanan kembali ke St Petersburg di Rusia dengan menewakan semua dari 224 orang di dalamnya.

"Diyakini itu adalah ledakan namun jenis ledakannya belum jelas. Ada penyelidikan terhadap pasir di situs jatuhnya pesawat dan akan dipelajari apakah ini bom," kata sumber yang dekat tim penyelidik kotak hitam pesawat itu kepada Reuters.

"Investigasi forensik tengah berlaku di situs jatuhnya pesawat. Itu akan membantu memastikan penyebab kecelakaan, dengan melihat apakah jejak ledakan ditemukan."

ISIS yang menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah serta tengah berperang melawan tentara Mesir di Semenanjung Sinai, kembali mengatakan merekalah yang menembak jatuh pesawat Rusia itu.

ISIS bahkan mengatakan pada waktunya nanti mereka akan menerangkan kepada dunia bagaimana serangan itu dilakukan mereka ke pesawat penumpang Rusia tersebut.

Namun Mesir menepis pernyataan ISIS ini.

Para pakar keamanan dan penyelidik sendiri mengatakan pesawat Rusia itu tak mungkin diserang dari luar karena militan berafiliasi ke ISIS di Sinai tidak memiliki teknologi yang dapat menembak jatuh sebuah jet di ketinggian 30.000 kaki.

Jika ada bukti sebuah bom meledak di pesawat itu di atas langit Sinani maka akan menggugat klaim Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bahwa Mesir mengendalikan sepenuhnya ketertiban di Semenanjung Sinai yang sedang diperangi militan pro ISIS.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015