Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari industri galangan kapal Tasmania, Australia, sebesar 12 juta dolar AS dalam pertemuan satu per satu di Hobart, Tasmania.

"Misi investasi kami mencatatkan beberapa capaian utama di antaranya pertemuan dengan salah satu pionir industri galangan kapal Australia yang bertemu dengan perwakilan Kementerian Perindustrian, BKPM dan perwakilan perusahaan swasta nasional yang menghasilkan kerjasama investasi senilai 12 juta dolar AS," kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Pertemuan satu per satu yang difasilitasi Pusat Promosi Investasi Indonesia itu disebut Sibarani akan segera direalisasikan.

"Di samping itu juga dijajaki kemungkinan dilakukannya transfer teknologi kepada pihak Indonesia, khususnya dalam pembuatan kapal catamaran yang lebih stabil dalam menghadapi gelombang besar, juga membuat kapal penumpang, kapal militer, kapal cepat, serta jenis kapal lainnya," katanya.

Lebih lanjut, beberapa hal yang diapresiasi positif oleh investor Australia adalah ketersediaan tenaga kerja yang kompetitif serta pasar dari produksi kapal tersebut.

"Indonesia juga dapat menjadi poros bagi perusahaan Australia tersebut di kawasan ASEAN dan Asia," ungkapnya.

Kunjungan ke Tasmania juga dimanfaatkan oleh perusahaan swasta nasional untuk mengunjungi dua perusahaan Australia yang memproduksi alat dan sistem penunjang yang dibutuhkan dalam produksi kapal.

Perusahaan pertama melakukan produksi sistem insulasi untuk mencegah kebakaran di kapal, dalam mesin atau tanki minyak di kapal.

Sedangkan perusahaan lainnya membuat sistem evakuasi laut yang disuplai ke berbagai angkatan laut di sejumlah negara.

BKPM sendiri menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi.

Sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut 1,53 miliar dolar AS, di mana 970 juta dolar AS di antaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan izin prinsipnya. 

Di tengah hubungan politik bilateral antara Indonesia dan Australia yang kerap naik turun, upaya menarik investasi dari negeri kangguru terus dilakukan.

Kunjungan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, dapat menjadi momentum yang positif untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara.

Selain itu, menteri perdagangan Australia juga dijadwalkan melakukan kunjungan ke Indonesia bersama 250 pengusaha pekan depan.

Dalam catatan BKPM, Australia berada di peringkat 12 negara yang merealisasikan investasinya di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 104 juta dolar AS dan jumlah proyek 296.

Angka tersebut di atas realisasi negara-negara Eropa seperti Italia (97,9 juta dolar AS), Perancis (94,9 juta dolar AS) dan Jerman (27 juta dolar AS). 

Pewarta: Ade Junida
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015