Banda Aceh (ANTARA News)- Pemerintah Aceh menyatakan dukungan untuk menjadikan tanggal 5 November sebagai hari Tsunami internasional.

"Kami mendukung penuh terhadap usulan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB menjadikan 5 November sebagai hari tsunami se dunia," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Kamis.

Gubernur menyatakan, dipilihnya 5 November sebagai hari tsunami internasional cukup beralasan serta memiliki catatan sejarah tsunami di dunia.

Pada 5 November 1854, seorang warga desa di wilayah yang sekarang bernama Wakayana Prefecture, Jepang, menyelamatkan banyak nyawa.

"Kami berharap dengan adanya pengakuan PBB terhadap hari tsunami, maka secara psikologis mendorong masyarakat dunia peduli dan mau berbgai untuk penanggulangan bencana tsunami," kata Gubernur Aceh.

Aceh, kata dia, juga pernah mengalami bencana tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004. Ratusan ribu jiwa menjadi korban meninggal dunia. Respons dunia juga begitu besar terhadap tsunami Aceh

Gubernur mengatakan secara geologi merupakan wilayah rawan gempa dan tsunami. Apalagi dalam sebulan terakhir puluhan kali Aceh diguncang gempa.

Karena itu, kata dia, masyarakat Aceh harus terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman tsunami. Terutama meningkatkan kemampuan mitigasi atau pengurangan dampak risiko bencana.

"Kami juga mendorong dunia internasional lebih peduli terhadap ancaman tsunami. Karena itu, kami mendukung 5 November menjadi hari tsunami se dunia," kata Zaini Abdullah.

Pewarta: M Haris SA
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015