Tokyo (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Jepang, Rabu, mengerahkan tiga pesawat latih T4 untuk mengumpulkan kemungkinan keberadaan bahan radioaktif di udara, menyusul pernyataan Korea Utara soal uji bom hidrogen, kata pejabat.

"Untuk memahami dampak kemungkinan bahan radioaktif dilepaskan dalam uji itu, pesawat Pasukan Bela Diri Angkatan Udara mengumpulkan debu di udara," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, juru bicara pemerintah dalam jumpa pers.

"Saat ini, pesawat itu telah dikirim ke Pusat Analisa Kimia Jepang," katanya, seperti dilaporkan AFP.

Suga menambahkan bahwa pesawat-pesawat itu terbang di ruang udara Jepang, sementara harian Sankei Shimbun melaporkan bahwa pesawat lepas landas dari tiga pangkalan terpisah di lokasi-lokasi berbeda negara tersebut.

Sekretaris Kabinet juga mengatakan hingga pukul 4.45 petang waktu setempat, tidak ditemukan adanya tingkat radiasi yang tidak wajar sejauh ini, yang dideteksi melalui pos-pos pemantauan yang dipasang di seluruh Jepang.

Hasil pengumpulan oleh pesawat tersebut diperkirakan akan dipublikasikan pada Kamis, kata pejabat Otoritas Pengaturan Nuklir Jepang.

Uji itu, yang dilakukan Korut dua hari sebelum pemimpinnya -Kim Jong-un- berulang tahun, awalnya terlacak alat pemantau seismologi internasional sebagai getaran berskala 5,1 di sebelah tempat uji nuklir Punggye-ri di Korut timurlaut.

Pada Desember, pemimpin Korut Kim Jong-Un menyampaikan bahwa Pyongyang sudah siap untuk mengembangkan bom hidrogen, meskipun klaim itu dipertanyakan oleh para pakar internasional yang masih tetap skeptis setelah pengumuman uji bom hidrogen itu pada Rabu.
(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016