Karawang (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengusulkan penurunan tarif angkutan kota atau angkot mencapai 5-10 persen menyusul turunnya harga bahan bakar minyak jenis premium.

"Kami baru akan membahas penurunan tarif angkot bersama organda dan pengusaha jasa angkutan," kata Kabid Angkutan, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat Dede Sudrajat, saat dihubungi di Karawang, Rabu.

Ia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan menurunkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar per 5 Januari 2016. Diharapkan terjadi penyesuaian tarif angkutan umum seiring dengan turunnya harga BBM tersebut.

Dalam pembahasan penyesuaian atau penurunan tarif angkot di Karawang nanti, Dishubkominfo akan mengusulkan penurunan tarif angkutan umum mencapai 5-10 persen dari tarif sebelumnya.

Di Karawang sendiri terdapat 35 jaringan angkutan kota dan 25 jaringan trayek yang aktif, baik transportasi jenis angkot maupun jenis kendaraan elf. Totalnya, ada sekitar 1.350 unit kendaraan angkutan umum yang beroperasi di Karawang.

Menurut dia, saat ini sopir angkot masih memberlakukan tarif lama, karena penyesuaian tarif terkait turunnya harga BBM tersebut baru akan dibahas. Jika pemerintah nantinya mengeluarkan kebijakan penurunan tarif angkot, maka itu wajib dilaksanakan seluruh pengusaha angkutan umum.

Sementara itu, per 5 Januari 2016, bahan bakar minyak jenis premium dan solar bersubsidi mengalami penurunan, masing-masing turun Rp350 dan Rp1000.

Harga premium turun dari Rp7.300 menjadi Rp6.950 dan harga solar turun Rp6.700 menjadiRp5.650.

Pantauan Antara, sejumlah sopir angkot di Karawang kini masih memberlakukan tarif lama, meski harga premium turun. Seperti angkutan umum atau angkot jurusan Karawang-Cikampek, tarif yang diberlakukan masih tarif lama, yakni Rp12 ribu.

Seorang sopir angkot jurusan Karawang-Cikampek, Saepudin, di Karawang, Rabu, mengakui saat ini, para sopir angkot masih memberlakukan tarif lama.

"Tidak ada alasan apa-apa memberlakukan tarif lama. Kita tidak akan menurunkan tarif," katanya.

Menurut dia, penurunan harga premium tidak otomatis membuat harga perawatan mobil turun. Sebab harga sparepart saat ini masih cukup tinggi.

Selain itu, selisih penurunan premium juga cukup sedikit. Atas hal tersebut para sopir angkot di Karawang masih mempertahankan tarif lama.

Pewarta: M Ali K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016