Semarang (ANTATRA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencanangkan Tahun Infrastruktur Pariwisata pada 2016 dengan tujuan menggerakkan perekonomian masyarakat melalui berbagai sektor pariwisata.

"Jateng memiliki banyak potensi wisata yang dapat mengangkat pendapatan asli daerah tapi saat ini sarana dan prasarananya kurang memadai, kita bangun yang bagus karena kalau pariwisatanya OK akan menarik simpul ekonomi kreatif masyarakat," katanya di Semarang, Rabu.

Ganjar mengaku sudah mulai mempersiapkan pencanangan Tahun Infrastruktur Pariwisata sejak akhir 2015 dengan memfokuskan pembahasan APBD 2016 pada penambahan anggaran pembangunan infrastruktur di sekitar objek wisata.

"Persiapan lainnya di bidang pariwisata juga sudah dilakukan seperti menyiapkan paket-paket wisata tidak hanya bersifat umum, tapi juga yang paket wisata minat khusus seperti tracking Merapi, tur ke Dieng, atau live in Karimunjawa," ujarnya.

Langkah taktis yang telah dilakukan Ganjar terkait dengan pencanangan Tahun Infrastruktur Pariwisata 2016 adalah mempromosikan Candi Borobudur ke Belanda saat melakukan kunjungan kerja, peresmian Kebun Raya Baturraden seluas 143,5 hektare di Kabupaten Banyumas yang sempat mangkrak selama 14 tahun.

Kemudian, pengaliran listrik selama 18 jam di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, serta peluncuran kawasan Kota Lama Semarang sebagai destinasi wisata.

Potensi pariwisata di Jateng yang menjadi perhatian Ganjar adalah Dataran Tinggi Dieng dan Museum Purbakala Sangiran di Kabupaten Sragen.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah terus menggencarkan promosi sejumlah objek wisata yang ada di 35 kabupaten/kota sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Provinsi Jateng pada 2016.

"Promosi objek-objek wisata yang kami gencarkan akan menggunakan e-tourism yang menjadi sebuah tuntuan karena promosinya bisa 24 jam dan jangkauannya luas sampai ke seluruh dunia," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah Prasetyo Aribowo.

Ia menjelaskan bahwa selain penggunaan "e-tourism" melalui jaringan internet, Dinbudpar Jateng juga akan memanfaatkan berbagai bentuk media sosial dan melibatkan berbagai komunitas dengan pertimbangan lebih efisien jika dibandingkan promosi dengan cara yang konvensional.

Menurut dia, promosi pariwisata dengan cara konvensional seperti pameran hasilnya kurang maksimal dan membutuhkan biaya yang besar.

"Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk mempromosikan objek-objek wisata yang ada di Jateng pada 2016," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, potensi objek wisata di 35 kabupaten/kota saat ini tercatat sebanyak 417 lokasi yang terdiri atas 132 lokasi wisata alam, 88 lokasi wisata budaya, 105 lokasi wisata buatan, 21 lokasi wisata minat khusus, dan wisata lain-lain sebanyak 71 lokasi.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016