Kami berharap ada kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi, ada program dari RRT (China) untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas,
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah China pada sektor pariwisata dengan potensi yang tersebar di berbagai kabupaten/kota dan pengembangan sumber daya manusia.

Sekretaris Daerah Jateng Sumarno di Semarang, Rabu, menyampaikan kerja sama itu untuk menggenjot perekonomian dan meningkatkan relasi yang sudah terjalin baik dengan Pemerintah China.

Konsulat Jenderal China, kata dia, datang ke Semarang pada Selasa (20/3) dalam rangka peningkatan kerja sama dengan Pemprov Jateng yang sudah terjalin sejak lama.

Baca juga: Riau-BUMN China jajaki kerja sama bangun 6,1 km Jembatan Bengkalis

Selama 2019-2023 China masuk peringkat lima besar dalam realisasi investasi di Jateng dengan nilai investasi sebesar 5,54 juta dolar AS.

"Kami berharap ada kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi, ada program dari RRT (China) untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas," katanya.

Bangkitnya kelas menengah di Tiongkok, kata dia, dapat menjadikan peluang bisnis di Jateng sehingga pihaknya akan menangkap peluang di sektor pariwisata.

Apalagi, kata dia, setiap kabupaten/kota memiliki wisata unggulan masing-masing untuk dikenalkan kepada masyarakat menengah Tiongkok.

Menurut dia, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat ekonomi menengah sehingga potensi itu akan ditangkap melalui peningkatan kerja sama di sektor pariwisata, terutama di kawasan Candi Borobudur, Pulau Karimunjawa, dan kawasan dataran tinggi Dieng.

"Selama ini, Borobudur menjadi tujuan tempat peribadatan umat Budha. Masyarakat Tiongkok juga banyak yang memeluk agama Budha sehingga ini mudah-mudahan menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok berkunjung ke Borobudur," katanya.

Baca juga: Pameran dagang internasional diharapkan dongkrak kerja sama RI-China

Selain sektor pariwisata, kata dia, selama ini Pemprov Jateng dan China sudah bekerja sama di bidang investasi industri dan pengembangan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

Kerja sama itu dalam bentuk pemberdayaan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri di China.

Sementara itu, Konsul Jenderal China Xu Yong mengatakan pihaknya sangat bersedia memajukan kerja sama yang sudah ada, termasuk kerja sama yang belum terealisasi antara kedua pihak.

Ia menilai Jateng mempunyai prospek yang sangat bagus karena memiliki lokasi yang strategis, transportasi yang baik, dan iklim usaha yang kondusif.

"Tiongkok merupakan pasar yang besar. Saat ini ada sekitar 400 juta rakyat menengah, diprediksi pada 2035 meningkat menjadi 800 ribu," katanya.

Selain bidang ekonomi, pariwisata, dan olahraga, kata dia, sektor pendidikan merupakan salah satu aspek penting untuk berkembangnya kerja sama kedua negara.

Karena itu, ia berharap dengan pendidikan berkualitas tinggi antara kedua negara dapat meningkatkan kerja sama yang berkualitas tinggi pula antara kedua negara.

"Seperti dari Provinsi Guangxi, Kota Beihai juga memiliki banyak SMK dan ingin bekerja sama dengan SMK-SMK yang ada di Semarang dan daerah lain Jateng. Kemudian, Provinsi Fujian juga setuju ingin mengadakan pertukaran pemuda," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024