Kendari (ANTARA News) - Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara (Sultra), Bambang mengatakan pembangunan pabrik gula di Sultra hingga saat ini masih terkendala lahan.

"Investor akan membangun pabrik gula kalau sudah tersedia lahan inti yang menjadi syarat standar minimal sekitar 10 ribu sampai 20 ribu hektare," kata Bambang, di Kendari, Rabu.

Ia mengaku, Kementerian Pertanian dengan seluruh jajaran terkait akan memberikan prioritas terhadap Sultra untuk dijadikan basis pengembangan gula baru secara nasional di luar Jawa.

"Kementan siap kucurkan dana ratusan miliar tetapi terkendala belum terbangunnya pabrik gula akibat syarat standar minimal kebutuhan lahan inti belum bisa terpenuhi," katanya.

Menurut dia, untuk mengatasi kekurangan lahan inti tersebut, maka perlu dukungan dari semua pihak terutama dari pemda kabupaten yang ditetapkan sebagai sentra pengembangan tebu untuk menyiapkan lahan.

"Daerah sentra pengembangan tebu yang diharapkan bantuannya adalah Konawe Selatan, Bombana, Kolaka, Muna, Muna Barat dan Buton Utara," katanya.

Dia mengatakan, kalau dukungan lahan inti sudah siap maka investor siap dirikan pabrik, dan kalau sudah tersedia pabrik maka pemerintah akan berikan dukungan, untuk kegiatan kebun benih, kebun benih dasar penggilingan yang dananya mencapai ratusan miliar rupiah.

Pewarta: Suparman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016