Mau tidak mau persaingan blok-blok sudah di depan mata kita. Kita harus masuk, tidak hanya MEA, dengan ASEAN, tapi juga dengan Uni Eropa dan lainnya
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, Indonesia mau tidak mau harus siap bersaing pada era persaingan yang sudah di depan mata berupa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Mau tidak mau persaingan blok-blok sudah di depan mata kita. Kita harus masuk, tidak hanya MEA, dengan ASEAN, tapi juga dengan Uni Eropa dan lainnya," ujar Presiden pada pertemuan dengan industri jasa keuangan di Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Presiden juga mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam setiap skema perdagangan bebas yang berkembang di berbagai blok dunia harus disertain dengan perhitungan yang matang.

Ia mengharapkan industri jasa keuangan Indonesia mampu bersaing di kawasan agar dapat menjadi lebih baik.

Presiden Jokowi mengatakan, industri di Indonesia dapat menjadi lebih baik jika diberikan pesaing. Contohnya Bank BUMN BRI yang untung hingga Rp24 triliun dan Bank Mandiri hingga Rp19 triliun pada 2014.

"Oleh karena itu dalam waktu dekat ini kita akan membuka daftar negatif investasi (DNI) yang dulu dipakai buat proteksi. Tapi jangan sampai ini dipakai untuk menghancurkan UKM. Hitungannya harus benar," ujar Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Otoritas Jasa keuangan mendorong terlaksananya program percepatan akses keuangan daerah yang dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.

"Program percepatan akses keuangan di daerah menjadi sangat penting dan perlu mendapat prioritas perhatian kita bersama untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat di daerah," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Kuangan (OJK) Muliaman D Hadad.

Menurut Muliaman, harapan ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memperkuat ekonomi daerah dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Pewarta: Ageng Wibowo Leksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016